HARIANHALMAHERA.COM–ADA anggapan, pemberian kopi pada balita sesekali, bermanfaat untuk menghindari step atau kejang-kejang. Anggapan ini masih banyak dipercaya dan dilakoni.
Padahal, melansir kumparan.com, kopi merupakan minuman yang mengandung senyawa kafein. Kandungan ini dipercaya dapat membuat bayi tetap terjaga. Ternyata hal ini bukan mitos. Kopi hanya dapat diberikan pada bayi prematur yang lahir kurang dari 36 minggu. Sedangkan untuk bayi dengan lahir normal hal ini justru sangat amat merugikan kesehatannya.
Menurut Harvard Medical School, para dokter memberikan kafein sebagai stimulan pada pernapasan bayi yang lahir prematur. Kafein diyakini dapat mencegah apnea (kondisi di mana paru-paru berhenti bernapas selama beberapa detik).
Selain itu, kafein dinilai dapat merangsang paru-paru untuk bekerja secara normal dikarenakan kondisi paru-paru pada bayi prematur belumlah ‘matang’ dengan sempurna. Meski begitu, kopi yang diberikan juga bukanlah sembarang kopi yang dijual dipasaran. Ada takaran tertentu untuk setiap usia dan kasusnya.
Sebaliknya, pemberian kopi pada bayi dengan lahir normal tanpa ada indikasi apapun sangatlah berbahaya dan tidak dianjurkan. Bahkan satu sendok kopi yang terlalu sering si kecil konsumsi dapat menyebabkan gangguan pada jantungnya. Alih-alih memberinya kopi agar kejangnya berhenti, justru hal ini sangat membahayakan si kecil.(kmc/fir)