HARIANHALMAHERA.COM–PERALIHAN musim (pancaroba) dari kering ke basah, mulai terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Demam berdarah dengue (DBD) menjadi ancaman penyakit yang muncul pada hampir setiap musim pancaroba.
“Yang paling dikhawatirkan saat musim pancaroba yaitu ancaman penyakit demam berdarah, karena paling tinggi terjadi di Indonesia,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Vektor dan Zoonosis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dilansir Antara via CNNIndonesia.com.
Siti mengatakan, penyakit yang ditularkan melalui vektor, terutama nyamuk, cukup sering ditemukan pada musim peralihan. Peralihan musim membuat udara menjadi lebih lembap. Perubahan itu secara otomatis berpengaruh terhadap siklus hidup nyamuk.
Perubahan membuat nyamuk perlu beradaptasi, termasuk dalam sistem reproduksi. Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah nyamuk di lingkungan yang sekaligus menimbulkan ancaman demam berdarah.
Ditambah lagi dengan daya tahan tubuh manusia yang menurun seiring terjadinya peralihan musim. Penyakit seperti demam berdarah menjadi satu hal yang patut diwaspadai. Untuk melindungi diri dari serangan demam berdarah, masyarakat perlu melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
PSN dapat dilakukan dengan gerakan Jumat Bersih, mengurangi jentik nyamuk, atau menaburkan bubuk abate. Kegiatan PSN harus dilakukan di semua area, baik rumah yang bersifat pribadi hingga ruang-ruang publik lainnya.
Siti mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebersihan agar tak menjadi sarang nyamuk. “Ini harus diperhatikan. Lokasi yang tidak bersih menjadi tempat penampungan air dan sarang nyamuk,” ujar Siti.
Selain demam berdarah, penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) termasuk leptospirosis dan influenza juga harus diwaspadai.(cnn/fir)