HARIANHALMAHERA.COM–SEBABKAN enam orang di AS meninggal akibat penyakit paru yang terkait dengan rokok elektrik atau vape, kini peredaran semua rokok elektrik yang beraroma dilarang di AS, tepatnya di New.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan vape berbahaya dan menimbulkan kecanduan, terutama pada generasi muda. Banyaknya masalah paru terkait vape, bahkan telah dikaitkan dengan kematian. “Ini jelas ditujukan untuk generasi muda dan sangat efektif menargetkan generasi muda,” kata Cuomo dalam konferensi pers di Mahanttan, dikutip dari Reuters via CNNIndonesia.com, Senin (16/9).
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sudah lebih dari 450 kasus penyakit paru terjadi di 33 negara bagian AS terkait penggunaan vape.
Cuomo mengatakan komisioner kesehatan New York Howard Zucker bakal secara resmi melarang peredaran rokok elektrik selain tembakau dan mentol pada pertemuan darurat Public Health and Health Planning Council, pekan ini.
New York bakal menjadi satu dari dua negara bagian AS yang melarang peredaran rokok elektrik beraroma. Sebelumnya, negara bagian Michigan sudah melarang peredaran rokok elektrik awal bulan ini.
Sementara itu, pemerintahan Donald Trump masih mewacanakan larangan peredaran vape di seluruh AS. Hingga saat ini, AS masih meneliti penyebab pasti penyakit paru-paru terkait rokok elektrik ini.
Sebelumnya, di Amerika, rokok elektrik telah dikaitkan dengan kematian enam orang akibat penyakit paru. Departemen Kesehatan Lingkungan Kansas melaporkan, kematian orang keenam akibat penyakit paru yang terkait rokok elektrik telah terjadi pada Selasa (10/9) lalu, dilansir CNN.
Orang tersebut adalah wanita berusia lebih dari 50 tahun yang dinyatakan mengidap penyakit paru setelah aktif menggunakan rokok elektrik. Kematian keenam ini terjadi di Kansas, setelah lima kematian sebelumnya terjadi di California, Illinois, Indiana, Minnesota, dan Oregon.
American Medical Association (AMA) merekomendasikan kepada pengguna produk rokok elektrik untuk mencari perawatan medis jika mengalami efek kesehatan seperti batuk, sesak napas dan sakit dada.
Berbagai upaya telah dilakukan FDA dalam berbentuk pesan pencegahan untuk kaum remaja di TV, melalui platform digital dan membuat poster untuk ditempel di sekolah menengah.(cnn/fir)