HARIANHALMAHERA.COM– Suatu pekerjaan ternyata sangat berhubungan erat dengan kesehatan tubuh. Salah satunya penyakit kanker, yang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Penyakit mematikan ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali.
Penyebab kanker ada yang berasal dari internal tubuh seperti faktor keturunan. Ada juga yang berasal dari faktor eksternal artinya pengaruh dari lingkungan sekitar, seperti merokok, radiasi, virus, bahan kimia (karsinogen), obesitas, hormon, peradangan kronis, dan kurangnya olahraga.
Beberapa penelitian menguatkan beberapa pekerjaan berpengaruh pada risiko kanker. Berikut beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi terserang kanker, dikutip dari CNNIndonesia.com.
- Kru Pesawat
Dilansir dari American Cancer Society, berdasarkan riset yang ditemukan di sekolah kesehatan Harvard T.H. Chan, kru penerbangan memiliki risiko mengidap kanker yang tinggi. Jenis kankernya yang paling mungkin adalah kanker kulit melanoma dan non-melanoma. Sedangkan untuk perempuan, kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling berisiko. Hal ini diakibatkan karena selama penerbangan dapat meningkatkan paparan zat karsinogen tertentu.
Selain kru kabin, pilot pesawat terbang juga berisiko terserang penyakit ini. Penyebabnya adalah radiasi UVA yang masuk melalui jendela. Radiasi UV ini juga bisa meningkat berdasarkan kondisi cuaca, seperti terbang diatas awan lebat. Sementara, sudah banyak peneliti yang merekomendasikan pemasangan kaca depan dengan perlindungan UV yang lebih. Namun, pilot juga harus tetap lebih waspada dengan aplikasi tabir surya dan melakukan pemeriksaan kanker kulit.
- Produsen Karet
Karet dibuat dengan berbagai bahan kimia, dan proses tersebut membuat pekerja produk sampingan bahan kimia yang jelas-jelas menimbulkan risiko penyakit kandung kemih, perut, darah, limfatik, dan kanker lainnya. Berdasarkan data yang dikemukakan American Cancer Society, industri karet menjadi pekerjaan yang paling mudah terpapar zat karsinogen. Hal ini berarti risiko penyakit kanker pekerja industri sangat tinggi.
- Pekerja Konstruksi
Tidak hanya bahaya kecelakaan di dalam lingkungan kerjanya, pekerja konstruksi juga memiliki bahaya terjangkit. Hal ini dikarenakan asbes yang masih ditemukan di bangunan yang lebih tua. Kru pengecatan dan lainnya yang terakit industri juga berisiko kanker leukemia dan limfoma akibat benzena yang terkandung dalam cat.
- Penata Rambut
Siapa sangka jika pekerjaan menata rambut ini berisiko kanker. National Cancer Institute mengklaim bahwa aroma pada produk pewarna rambut menjadi salah satu penyebab kanker, terutama karena paparan berulang pada bahan kimia dalam pewarna selama periode waktu yang lama. Aroma tersebutlah yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
Untuk meminimalkan risiko, pekerja perlu mengenakan sarung tangan setiap kali menggunakan produk kimia dan bekerja di area dengan ventilasi baik.
- Pekerja Tambang
Seperti kita tahu bahwa pekerja tambang sangat mungkin untuk bersentuhan dengan uranium dan radon. Kedua bahan tersebut menyebabkan risiko kanker paru-paru makin tinggi. Bahkan, Institut Kanker National menemukan adanya penyebab sekunder seperti merokok dan peningkatan paparan terhadap knalpot diesel di lingkungan kerja pertambangan yang juga mengarah kepada peluang risiko kanker paru-paru.
- Teknisi Radiologi
Teknisi radiologi melakukan layanan kesehatan yang membantu mendiagnosis penyakit serius. Namun, alat ini juga sebenarnya membahayakan kesehatan para pekerjanya. Penelitian menunjukkan teknisi radiologi berada pada peningkatan risiko kanker tiroid. American Thyroid Association menemukan peningkatan risiko kanker tiroid 1,5 kali lipat di kalangan teknologi yang menahan pasien untuk prosedur sinar-X setidaknya 50 kali.
- Pekerja Industri Plastik
Plastik digunakan dalam berbagai hal, termasuk mengganti karet jika memungkinkan. Sayangnya, orang yang bekerja di pabrik pembuatan plastik berpotensi terserang kanker. Menurut American Cancer Society, pekerja di industri plastik lebih berisiko terkena kanker darah, tenggorokan, hati, ginjal, dan laring karena terpapar zat-zat, seperti debu kayu, kadmium, dan berbagai asap beracun lainnya.
- Pekerja di balik meja
Duduk terlalu banyak didepan meja dapat menyebabkan kanker usus besar dan kanker rahim. Menurut studi yang dilakukan peneliti Jerman, mereka yang habiskan duduk paling banyak memiliki risiko kanker usus besar 24 persen lebih tinggi dan risiko kanker rahim 32 persen lebih tinggi. Mengejutkannya, setiap dua jam tambahan yang dihabiskan untuk duduk, risiko kanker naik sekitar 10 persen.
- Petugas Pemadam Kebakaran
Tidak hanya api, asap dan runtuhan bangunan saja yang perlu diwaspadai oleh petugas pemadam kebakaran. Mereka juga berisiko menghadapi kanker. Hal ini dikarenakan beberapa bahan yang terbakar melepaskan racun.
- Pekerja Larut Malam
Di samping radiasi dan bahan kimia yang menjadi penyebab kanker. Mengganggu sirkadian alami Anda dengan bekerja dibawah cahaya terang sepanjang malam juga meningkatkan risiko kanker. Hasil studi dari MIT menemukan bahwa sel membutuhkan isyarat cahaya, dan jika Anda kehilangannya, Anda akan kehilngan ritme normal di setiap sel dalam tubuh Anda. Karenanya, protein pemicu kanker yang disebut c-myc terakumulasi dalam sel dan memacu pertumbuhan dan perkembangan tumor.
- Teknisi Lab
Pekerja teknisi laboratorium khususnya pekerja wanita, mereka yang bekerja dengan pelarut organik seperti benzene sebelum mereka menikah dan memiliki anak, akan memiliki risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara 40 persen.
- Mekanik
Secara otomatis, seorang mekanik akan terpapar banyak karsinogen yang sama dengan pekerja konstruksi seperti arsenik, asbes, benzena, dan perc. Parahnya, selain bahan-bahan di atas, ada juga knalpot diesel yang bersifat karsinogenik. Ini meningkatkan risiko kanker paru-paru, kandung kemih, laring, kerongkongan, dan perut.
- Pekerja Pembersih
Bahan kimia perc dan tetrachlorethylene juga digunakan dalam dry cleaning. Akibatnya, pekerja di industri ini, seperti pekerja mobil juga menghadapi peningkatan risiko kanker.
- Petani
Pestisida yang digunakan pada makanan non-organik menjadi penyebab seorang petani berisiko menderita kanker leukemia limfoma non Hodgkin multiple myeloma, kanker perut, otak, prostat, dan kulit. Namun tak hanya pestisida, knalpot mesin, pelarut, virus hewan, pupuk, bahan bakar dan mikroba tertentu juga menjadi faktor lain penyebab kanker di lingkungan pertanian.(cnn/fir)