
HARIANHALMAHERA.COM—kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Maluku Utara yang sebelumnya diduduki Hendrata Teis kini diambil alih oleh Rahmi Husen setelah didapuk langsung oleh Ketum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Rahmi akan memimpin partai berlambang bintang segitiga tersebut selama lima tahun kedepan, yakni periode 2022-2027.
Jabatan DPD Demokrat Malut ini sempat alot saling ‘rebut’ oleh Rahmi Husen dan Arsyad Sardan pada tahapan fit and protert test yang berlangsung di DPP Demokrat di Jakarta, dimana pada tahapan tersebut, Rahmi mendapat dukungan 4 DPC Demokrat, yaitu Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Utara (Halut) dan Kota Ternate dari 10 DPC Demokrat Kabupaten/Kota di Malut. Namun AHY lebih memilih untuk menunjuk Rahmi sebagai ketua DPD Partai Demokrat Malut.
Dalam konfrensi pers, Kamis (27/1), Rahmi pun mengakui, bahwa keputusan DPP Demokrat untuk menunjukan dirinya sebagai ketua DPD Demokrat Malut telah disampaikan secara langsung oleh Sekjen DPP partai Demokrat, dimana keputusan tersebut lebih dulu diketahui oleh rivalnya Arsyad Sardan.
“Jadi soal keputusan DPP ini, ada yang bilang SK belum disampaikan, tapi yang perlu saya sampaikan bahwa hasil tersebut pak Arsad Sardan yang terlebih dahulu tahu soal itu.Kalaupun ada yang masih ragu dengan keputusan tersebut, silahkan konfermasi ke DPP,”katanya.
Arsyad sendiri lanjut Rahmi, sempat diminta DPP Demokrat untuk bergabung hanya saja, yang bersangkutan menyatakan masih pikir-pikir.
“Jadi apa yang disampaikan oleh Sekjen itu mungkin teman-teman media bisa langsung konfermasi ke yang bersangkutan langsung,”pintanya.
Pasca ditunjuk sebagai ketua DPD, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan pembenahan internal dengan merekrut pengurus atau kaders partai yang harus diisi dari kalangan milenial, mengingat Malut saat ini butuh energi muda yang potensial dan cepat bergerak, namun butuh penyeimbang dengan kaders yang lebih senior sehingga setiap keputusan yang diambil nantinya seimbang.
“Jadi keinginan saya paling tidak 70 persen komposisi pengurus kedepan diisi oleh kalangan milenial.Soal rekrutmen pengurus kita juga akan sampaikan secara terbuka,yang pasti akan kita tanyakan juga motif bergabung dengan partai Demokrat karena faktor apa,karena soal ini nantinya akan kita pertanggung jawabkan ke publik,” cetusnya.
Anggota DPRD Malut aktif ini menuturkan bahwa pengurus DPD partai Demokrat Malut selama ini selalu bikin peristiwa bukan prestasi, bahkan intrik internal partai juga sangat kental. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab dirinya selaku ketua terpilih untuk kedepan melakukan pembenahan,dimana cara-cara lama tentunya tidak lagi diperlukan dalam membangun sebuah partai diera saat ini.
Disinggung soal keberadaan sejumlah pengurus partai yang memilih mengikuti Kongres Luar Biasa( KLB) beberapa waktu yang lalu, Rahmi secara terang menyebut bahwa hampir sebagian besar kaders partai Demokrat Malut ikut terlibat dan pada akhirnya sudah dipecat.
“selain fokus pada penyusunan stuktur pengurus, saya juga akan berkonsentrasi dalam rangka menghadapi Pemilu 2024 nantinya, melalui perolehan kursi legeslatif tingkat propinsi diantaranya Dapil Kota Ternate- Halbar, maupun Halut- Morotai,”ujarnya.
Untuk target perolehan kursi di parlemen menurutnya, akan siapkan strategi yang salah satunya pilihan komposisi Caleg.
“Tingkat kepercayaan masyarakat pada Demokrat harus ditingkatkan. Kalau kita salah tempatkan caleg tentunya kita akan rugi.Ada juga target perolehan kursi di DPR RI yang kita upayakan harus terisi. Prinsipnya hakekat partai adalah merebut kekuaasaan,tidak ada cara lain.Tentunya dengan kerja keras,”pungkasnya.(par)