HARIANHALMAHERA.COM – Mundur lagi, mundur lagi. Itulah nasib kelangsungan musyawarah daerah (Musda) ke-V partai Golkar Maluku Utara (Malut).
Musda yang dijadwalkan Senin (16/3) hari ini, oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) diputuskan diundur ke Rabu (18/3) lusa. Pengunduran yang keempat kalinya ini menyusul terjadinya pergantian mandat dari Rizal Mallarangeng ke Asis Syamsuddin.
Sekretaris DPD I Golkar Malut Arifin Djafar mengatakan diundurnya Musda setelah mendapat surat dari DPP. Surat yang ditandatangani sekjen DPP Golkar itu disebutkan Musda Golkar Malut akan dihelat pada 16 hingga 19 Maret. Dengan acara pembukaan dilaksanakan Rabu (18/3) pukul 10.30
Baca Juga: Pendukung Elang-Alien Tegang di Depan Kantor Golkar
Arifin mengaku alasan pengunduran Musda disebabkan alasan teknis organisatoris adanya pergantian pejabat penerima mandat. “Dan yang menerima mandat yang baru sedang melaksanakan tugas dari ketua umum dalam rangka musda juga di Provinsi yang lain” jelasnya.
Asis sendiri sesuai jadwal akan tiba di Ternate pada Rabu pagi. “Karena Musda golkar ini juga mememang mengumpulkan ratusan orang dengan antisipasi lain menyangkut virus Corona sehingga pejabat yang bepergian juga dibatasi.” katanya.
Baca Juga: Legalitas Dukungan Golkar Sula ke Alien Dipertanyakan
Sementara, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Malut Ahmad Karim menyesalkan adanya ancaman terjadinya chaos yang akan dilakukan di Musda oleh pendukung Edi Langkara (Elang) jika Alien Mus tidak segera mundur dari Ketua Golkar Malut. “Musda kan belum dilakukan kita kan berdemokrasi ada demontrasi sah tapi Golkar mengajak orang untuk mundur itu bukan demokrasi itu otoriter” ujarnya.
Dia menghimbau kepada seluruh kaders di luar Alien dan Elang untuk maju bertarung, seperti Iqbal Ruray dan M.Hasam Bay. “Tapi kalau kita menekan untuk orang mundur itu otoriter bukan demokrasi saya sesalkan sebagai ketua dewan pertimbangan di Maluku Utara” singkatnya.(lfa/pur).