HARIANHALMAHERA.COM– Pembentukan Detasemen 45 atau personil respot cepat secara serentak oleh Polri dan jajaran Polda se-Indonesia pada jumat (10/6) ikut direalisasi Polda Malut. Dalam prosesi pengukungan pasukan respot cepat oleh Polda Malut tersebut telah dipusatkan di lapangan Ngara Lamo Kelurahan Salero Kota Ternate yang dipimpin langsung Kapolda, Irjen Pol. Risyapudin Nursin.
Selain pengkukuhan personil 45 yang ditandai dengan pernyataan juga dirangkaikan pemberian penghargaan pada personil yang berprestasi. Kapolda Malut, Irjen Pol. Risyapudin Nursin, dalam amanatnya menyampaikan, pembentukan Detasemen 45 pasukan respon cepat ini merupakan sebuah kepercayaan pada Korps Brimob Polri yang dipersiapkan untuk menghadapi konflik social seperti rusuh massa pada tataran aksi kekerasan kolektif dan sudah bukan lagi pada tahap unjuk rasa damai serta gangguan keamanan oleh kelompok bersenjata.
Selain itu lanjut Kapolda Malut, untuk melakukan penyelamatan terhadap pejabat negara selain Presiden dan Wakil Presiden, pencarian serta penyelamatan pada situasi kontijensi yang berdampak masif yaitu memakan korban besar dengan daerah terdampak cukup luas.
“Sehingga pembentukan Detasemen 45 pasukan respon cepat diharapkan dapat meningkatkan Kesiap Siagaan pasukan dan bisa menjadi pasukan yang Profesional Mahir dan terampil demi mewujudkan Polri yang Presisi,”katanya.
Orang nomor satu Mapolda Malut ini pun berharap melalui kegiatan tersebut sedianya ditingkatkan pelaksanaan tugas yang optimal dan efisien sehingga keberhasilan dapat di raih dalam setiap tugas yang diberikan kepada Korps Brimob Polri.
“Apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya atas pembentukan Detasemen 45 Pasukan Respon Cepat sebagai power on Hand Kapolda.Kepada rekan-rekan Brimob agar selalu berpegang teguh pada ikrar Brimob sejati,” pintanya.
Kabidhumas Polda Malut, Kombes Pol. Michael Irwan Thamsil, menambahkan, pembentukan Detasemen 45 pasukan respon cepat ini sebagai pasukan pendeteksi cepat dan penindak dalam kerusuhan besar maupun kejadian konflik yang dapat menimbulkan anarkis dan teror.
“Pasukan ini akan turun ke lapangan ketika ada perintah langsung dari kapolda Malut yang merupakan Sebagai Power On Hand Kapolda Malut, yang nantinya bertugas menangani kejadian yang berintensitas tinggi dan berisiko besar,”ungkapnya.
Lebih lanjut Kabid menambahkan, kegiatan di tutup dengan simulasi dari Detasemen 45 dalam memperagakan kemampuan Brimob menghadapi tantangan, gangguan dan ancaman keamanan yang berintensitas tinggi, Peragaan ini menggambarkan bentuk kesiapan Satuan Brimob dalam menjawab tantangan tugas.(par)