FootballOlahraga

London adalah Tempat Bermain

×

London adalah Tempat Bermain

Sebarkan artikel ini
BRACE: Serge Gnabry merayakan gol keduanya ke gawang Chelsea dalam first leg babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge kemarin (26/2). GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Serge Gnabry mengawali karir profesionalnya di klub asal London. Tepatnya bersama Arsenal delapan tahun silam atau saat masih berusia 17 tahun. Karirnya selama tiga musim membela The Gunners bagaikan terlupakan karena tidak berkembang.
Namun, ketika kembali ke London di Liga Champions musim ini, Gnabry membuat Tottenham Hotspur maupun Chelsea tidak akan bisa melupakannya. Setelah membuat poker (4 gol) di kandang Spurs saat membawa Bayern Muenchen menang 7-2 di fase grup (2/10/2019), winger berdarah Jerman-Pantai Gading itu kembali bersinar di London kemarin (26/2).
Gnabry mencetak 2 gol hanya dalam rentang 3 menit (51’ dan 54’) dalam kemenangan 3-0 Bayern atas Chelsea di Stamford Bridge. Satu gol Die Roten –sebutan Bayern– lainnya dalam first leg babak 16 besar itu dikontribusi Robert Lewandowski (76’).
Gnabry yang masih merasa sebagai Gooners –sebutan fans Arsenal– tak lupa menyematkan kalimat yang sentimental untuk menggambarkan betapa bahagianya menang sekaligus mencetak gol ke gawang klub tetangga Arsenal.
’’Saya punya banyak kawan di sini (London). Banyak di antara mereka yang menonton langsung di tribun sehingga saya merasa mendapatkan kekuatan ekstra,’’ ucap winger 24 tahun tersebut kepada BT Sport.
Pelatih Chelsea Frank Lampard, seperti dikutip Daily Mail, mengakui superioritas Bayern. Para pemain Bayern yang notabene pernah dikalahkannya dalam final Liga Champions 2012 di Allianz Arena, kenyataannya, masih memegang peran besar kemarin. Mulai kiper Manuel Neuer, bek tengah Jerome Boateng dan David Alaba, serta striker Thomas Mueller.
’’(Kekalahan) ini merupakan tamparan yang sangat keras kepada kami. Realitas yang membangunkan para pemain bahwa level permainan kami belum pantas untuk Liga Champions dan inilah yang harus dikejar,’’ ujar Frankie, sapaan akrab Frank Lampard.
Pelatih 41 tahun itu mengakui, second leg di Allianz Arena pada 19 Maret makin sulit bagi Chelsea. Selain defisit tiga gol, The Blues –sebutan Chelsea– kehilangan dua pemain karena larangan bermain. Wingback kiri Marcos Alonso yang kena martu merah kemarin ditambah Jorginho yang harus menjalani akumulasi kartu.
Padahal, dengan Jorginho dan Alonso bermain kemarin, dalam skema 3-4-2-1, lini tengah Chelsea kalah bersaing dengan lini sentral Bayern. ’’Der trainer Bayern Hans-Dieter Flick konstan menerapkan garis pressing tinggi di babak kedua. Heat map Thiago Alcantara dan Joshua Kimmich mengindikasikan lini tengah dikuasai Bayern,’’ tulis Bavarian Football Works.
Performa kuartet lini belakang Bayern juga solid dan berhasil membuat penyerang Chelsea Olivier Giroud atau penggantinya Tammy Abraham frustrasi. Giroud yang bermain sekitar 61 menit hanya membuat satu tembakan. Abraham yang menggantinya malah tanpa tembakan.
Sementara itu, seusai kemenangan 3-0 atas Chelsea, Bayern merilis jersey spesial untuk spieltag ke-25 Bundesliga melawan FC Augsburg di Allianz Arena (8/3). Jersey tersebut merupakan replika kostum Bayern musim 1931–1932 atau ketika mereka menjadi juara kompetisi Jerman untuk kali pertama.
Jersey dengan warna dasar putih dan merah marun di lengan itu juga dilengkapi tulisan 120 Jahre atau 120 tahun di bagian dalam kerah. Itu menunjukkan usia Bayern yang didirikan pada 27 Februari 1900. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *