Pemprov

Akui Paskibraka Minim Penghargaan

×

Akui Paskibraka Minim Penghargaan

Sebarkan artikel ini
Paskibraka Saat Mengibarkan bendera pada Upacara HUT Kemerdekaan beberapa waktu lalu (Foto:Humas Kemensetneg)

HARIANHALMAHERA.COM– Selain ditunjang dengan minimnya anggaran, apresiasi pemerintah Provinsi (Pemprov) kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) baik tingkat Provinsi maupun nasional masih memperihatinkan.

Buktinya, pencairan uang saku kepada anggota Paski tingkat provinsi masih juga terlambat.

Informasi yang didapat, anggota paski yang menerima uang saku adalah wakil dari pulau
Morotai, sedangkan untuk kabupaten/kota yang lain belum sama sekali.

Namun, hal itu langsung dibantah Plt Kadispora Malut, Ismail Idris. “Seluruh uang saku baik pelatih, pembinan dan anggota sumuanya telah dibayar dan itu tidak ada masalah lagi,”katanya, Senin (26/8).

Diakui, yang belum sempat dilunasi saat itu hanya pasukan 45. Namun, uang skau itu langsung diberikan dua hari pasca Upacara. “Saya tidak hafal besaran berapa, semuanya termuat dalam RKA Dispora,”tandasnya.

Meski begitu, diakui dukungan anggaran untuk Paskibraka tahun ini lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, anggaran paski di APBD hanya Rp 900 juta, padahal dua tahun lalu nilainya Rp 1 miliar lebih. “Saya minta kedepan anggaran Paski lebih utamakan agar mereka bisa sejahtera,” katanya.

Ismail juga membantah kabar tidak adanya penjemputan anggota paski Nasional asal Halut dan Tikep. “Waktu mereka datang saya yang menjemput atas nama gubernur di bandara, hanya saja kadis Dispora Halut tidak datang,” katanya.

Terpisah, kerabat Welna Lahengko, salah stau anggota paskibraka nasional mengaku kecewa dengan sikap Pemprov dan pemkab Halut yang terkesan menelantarkan Welna yang telah mengharumkan nama baik Malut dan Halut.

“Setelah dI jemput di bandara oleh Kadispora Malut, Welna dibiarkan pulang sendiri dari
Ternate ke Kao dengan menggunakan biaya sendiri atau tidak di fasilitasi oleh pemerintah,”
ujar, salah satu kerabat Welna yang enggan namanya dikorankan.

Ketua umum Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Malut, Mahli Aweng mengaku, anggota
paskibraka baik nasional maupun Daerah perlu diberikan apresiasi dan penghargaan yang
layak. Karena, mereka merupakan bagian terpenting dalam prosesi upacara HUT RI setiap 17 Agustus. Diakui, pada kenyataannya sebagian besar anggota paskibraka tidak mendapatkan penghargaan. (tr3/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *