HARIANHALMAHERA.COM – Disamping temukan satu pasien positif korona (Covid-19), pihak gugus penanganan Covid-19 di Malut juga mencatat terjadi penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) Korona.
Hingga kemarin, sudah ada lima orang yang masuk dalam PDP. Angka ini bertambah dua orang dari sebelumnya tiga orang. Begitu juga dengan orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi tujuh orang.
Juru bicara (jubir) gugus penanganan Covid-19 Malut dr. Rosita Alkatiri menyebutkan, saat ini total orang dengan isolasi mandiri kini berjumlah 309 orang. Termasuk didalamnya tenaga medis di Rumah Sakit Tentara (RST) Ternate yang sempat merawat pasien positif korona.
Baca Juga: Setelah Dipulangkan, Pasien Asal Ternate Ternyata Positif Korona
“Jumlah orang dengan isolasi mandiri terjadi peningkatan karena ada stresing setelah adanya upaya yang dilakukan petugas kesehatan di lapangan dan anjuran untuk melakukan isolasi mandiri,” katanya.
Dijelaskan, status PDP meningkat terkonfirmasi menjadi positif maka upaya Pemprov Malut tetap sesuai dengan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh gubernur “Kami menghimbau kepada masyarakat dan juga bupati/ walikota agar segera menindaklanjuti himbauan dari gubernur karena mulai dari edaran pertama sampai dengan sekarang ini sudah meruapakan step awal dan sudah ada intruksi gubernur ini sudah sudah mengikat.
Soal keterbatasan alat pelindung diri (APD), dia mengaku Pemprov sudah mengeluarkan anggaran dari dana tidak terduga untuk pengadaan APD dengan jumlah yang cukup untuk satu bulan. “Pengirimannya bertahap karena ada di emberkasi.” katanya.
Saat ini sudah ada 50 pasang APD yang ready belum terpakai dan di RSUD dr Chasan Bosoirie sudah ada bafer stok. “Jadi saya pastikan kedepan APD tidak ada kekurangan sama sekali,” akunya.
Sementara pembagian APD dari pemerintah pusat, Rosita mengaku sudah diterima namun hanya 30 dari pembagian “Jadi satu hari 10 sampai 12 pasang cuman 30 kan tidak cukup,” ungkapnya
Baca Juga: Miris! Jemput Pasien Positif Korona di Ternate Pakai Jas Hujan
Untuk ruang isolasi di RSUD CB, dia menyebutkan masih cukup. Pemprov juga sudah sudah memilkirkan langkah-langka antisipasi kedepan.
“Obat-obatan sampai saat ini belum ada bila pasien itu sudah mengalami sesak nafas akan menggunakan obat-obatan dan menggunakan cairan juga dan hampir seluruh Indonesia seperti itu” terangnya. (lfa/pur)
Respon (1)