HARIANHALMAHERA.COM–Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Malut mengakui minimnya pengawasan terhadap kecelamatan kerja di lapangan disebabkan kurangnya dukungan anggaran.
Kadisnaketrans Malut, Ridwan Hasan mengatakan anggaran pengawasan dilapangan hanya sebesar Rp.300 juta. Sementara wilayah pengawsan cukup luas untuk tingkat Kabupaten/ Kota. “Pengawas kami jumlahnya 7 orang. Bayangkan dengan anggaran yang begitu sedikit, tentunya juga tidak makimal,”ucapnya.
Namun dengan kondisi itu, Disnaker tetap berupaya melakukan pengawasan dan edukasi terhadap perusahaan maupun karyawan guna meminimalisir kassus kecelakaan yang sering terjadi
Ridwan juga tidak menampik pengabaian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) oleh perusahaan merupakan salah satu penyebab maraknya laka kerja yang menimpa karyawan di Malut disamping prilaku karyawan itu sendiri
Dia mengaku kadang bingung. Saat turun kelapangan, ketika melakukan pengawasan, ada karyawan yang telah mengantongi SIM, bahkan telah memenuhi standar SOP. Akan tetapi disisi yang lain, laka kerja kerap terjadi.
“Jadi prinsipnya kecelakaan kerja ini, oleh semua pihak tidak menginginkan itu terjadi. Tapi yang paling penting perilaku tenaga kerja ini yang paling utama. Meski disisi lain, edukasi dan pelatihan juga setiap saaat dilakukan baik sosialiasi oleh pihak perushaan maupun kami dari Nakertrans Propinsi,” ungkap Ridwan. (tr4/pur)