HARIANHALMAHERA.COM–Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Ternate berada dalam posisi bak buah simalakama terkait dihentikannya pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SD di tiga kecamatan pasca ditemukannya belasan siswa postifi Covid-19.
Sebab, sisatu sisi, pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dianggap tidak efektif karena sangat mempengaruhi target pemenuhan kurikulum, namun di lain sisi keputusan ini harus dilakukan demi keselamatan para siswa.
Karena itu, Dispendik memutuskan hanya memberlakukan PJJ bagi sekolah di tiga kecamatan, sedangkan kecamatan yang lain tetap memberlakukan PTM dengan protkol kesehataan ketat.
Plt Kadispendik Ternate Mahmud Abdurahman mengatakan, salah satu kendala PJJ yakni terbatasnya akses jaringan internet dan banyaknya siswa yang belum memiliki ponsel.
“Sistem daring ini memang semua sekolah sudah paham karena tahun kemarin juga sempat diberlakukan. Namun dalam pelaksanaanya juga tidak mulus. Tapi iulah kenyataan,”ujarnya.
Dia juga memastikan 12 siswa yang positif Covid-19 saat ini sementara menjalani karantina mandiri. Selain itu juga ada pemberlakukan khusus mengingat dalam waktu dekat juga mereka akan menghadapi ujian sekolah.
Dia juga belum dapat memastikan apakah ada penambahan ataupun peningkatan siswa yang kembali terpapar Covid. Sebab dia belum mencover data terbaru dari Satgas penanganan Covid-19 Ternate. “Harapan kita mudah-mudahan Covid-19 ini juga cepat berakhir sehingga aktifitas belajar-mengajar juga kembali normal,”ujarnya.(tr4/pur)
