HARIANHALMAHERA.COM– belaja barang berupa 30 buah Ipad dan pakaian dinas anggota DPRD Kota Ternate disebut oleh Gamalama Corruption Watch (GCW) Maluku Utara, terindikasi bermasalah. Pihaknya pun kembali desak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Malut untuk usut anggaran pengadaan barang kebutuhan wakil rakyat tersebut.
Koordinator GCW Malut Muhidin, mengatakan anggaran belanja yang melekat di sekretariat dewan tersebut diduga janggal, sebab pengadaan 30 unit iPad dengan alokasi sebesar Rp 300 juta dan pengadaan pakaian dinas anggota DPRD mencapai lebih dari Rp 500 juta itu sangat tidak rasional.
“Pakaian dinas itu hanya mencakup satu stel PSH, PSR, PSL, dan PDH, hingga pakaian adat (sadaria dan tuala) yang diterima masing-masing anggota dewan. Sementara pengadaan iPad diperuntukkan bagi seluruh 30 anggota DPRD, tentunya sangat mubajir dengan anggarn yang tersedia,”katany, Sabtu (22/11).
Parahnya lagi lanjut Muhidin, proses pengadaan iPad diduga dikendalikan oleh oknum anggota legislative. “Untuk itu, kami menilai kondisi ini patut dicurigai sebagai upaya tutup mulut wakil rakyat yang kritis lewat penyediaan sarana penunjang komunikasi,”ujarnya.
Belanja barang itu menurutnya, tidak begitu urgen dan cendurng perkaya anggota DPRD ditengah kondisi keuangan daerah yang tengah tertekan, bahkan sejumlah persoalan fiskal masih membayangi proyek infrastruktur mangkrak, utang bawaan tahun 2024, tunggakan BPJS hingga rendahnya serapan anggaran dibeberapa OPD.
“Sekali lagi, kami minta Kejari ataupun Kejati Malut segera usut anggaran belanjar barang DPRD Ternate ini,”tandasnya.(red)
