HARIANHALMAHERA.COM–KETUA DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy beraksi keras atas aksi boikot aktivitas belajar mengajar di SDN 1 Pertiwi yang dilakukan orang tua siswa, Senin (21/2).
Dia mengatakan, meski semua orang punya hak dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat di muka umum, namun dia mengingatkan kepada semua kepala sekolah (kepsek) dan guru agar tidak boleh terlalu masuk ke wilayah praktis politik, lalu mengajak siswa untuk melakukan aksi penolakan.
“Saya kira siswa jangan digiring ke politik dan di politisasi seperti itu. Pendidikan ini harus betul berada pada rel yang ditentukan, artinya mari tong sama – sama fokus pendidikan, mencerdaskan anak – anak dan lainnya. Jadi wilayah begitu akan nanti dilakukan lembaga lain yang punya ruang bisa memastikan kenapa ada pergantian,” katanya, Senin (21/2).
Dia berharap, aksi ini jangan sampai kemudian menghambat ke proses belajar mengajar, bahkan hal – hal tersebut lembaga kompeten bisa mengawasi itu. Kemudian kekecewaan dan ketidaksukaan itu harus diletakan pada porsinya.
“Jadi pada wilayah pendidikan, ini bukan soal terima atau tidak terima, bukan soal mendukung atau tidak mendukung siapa, tetapi dunia pendidikan harus lebih pada profesionalitas bagaimana menumbuhkan kemajuan pendidikan mutu dan kualitas,” tegasnya.
BACA JUGA : Aktivitas di SDN 1 Pertiwi Lumpuh Total
Agar tidak ada problem kedepan, kepsek yang sudah menjabat diatas 5 sampai 10 tahun, diminta untuk dievaluasi terutama di SMP.
“Kalau sudah menjabat 5 sampai 10 tahun dan dianggap berprestasi harus dipindahkan ke sekolah lain, karena dianggap sudah sukses di sekolah tersebut. Sehingga bisa memajukan dunia pendidikan di sekolah – sekolah yang ada,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan (kadisdik) Ternate, Muslim Gani, menilai aksi yang dilakukan itu, bagian dari dinamika.
“Kalau saya melihat itu biasa saja, nanti kedepan kita akan melakukan pendekatan dengan orang tua murid, pihak yayasan dan guru-guru yang ada di sekolah. Sehingga ada pendekatan antara Kepala sekolah yang baru dengan lingkup baru,” bebernya.
Dia menilai, keputusan Wali Kota mengangkat seorang menjadi Kepsek sudah tepat sebab telah melaluli kajian, baik dari segi kompetensi maupun kinerja. Sehingga dari situlah baru ditempatkan sekolah mana yang akan dipimpin.
Terkait tanggapan orang tua murid soal karakter Kasek baru yang tidak baik, Muslim tidak bisa beropini, sebab penilaiannya berdasarkan kinerja dan evaluasi.
“Yang jelas penempatan seorang Kepala sekolah itu dikerjakan evaluasi kinerja. Setelah itu memilah, apakah Kepala-kepala sekolah ini dipromosikan ke tempat yang lain atau tidak,” terangnya.
Dia berharap kepada para orang tua murid dan guru-guru, agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu. Sebab, apa yang dilakukan ini semata-mata demi peningkatan mutu pendidikan di Kota Ternate.(par/pur)