HARIANHALMAHERA.COM–Festival Barangka yang digelar di momentum Hari Jari Ternate (HAJAT) kemarin, yang diharapkan dapat meminimalisir luapan sampah terutama ke laut, ternyata belum memberikan pengaruh sama sekali.
Buktinya, luberan sampah masih terlihat menutupi perisir pantai terutama pasca Ternate diguyur hujan. Sampah-sampah tersebut diketahui berasal dari kali mati alias barangka.
Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman pun mengakui, sepanjang persoalan sampah di hulu tidak diatasi, maka apapun yang dibuat di hilir tifak akan berguna.
“Jadi sama saja torang kase bersih sampah, melalui festival barangka mulai dari hilir, namun bagian hulu diupayakan belum bisa maksimal itu akan sulit,” akunya.
Dia mengaui, sampah yang berserahkan di laut dan bagian pasisir dikarenakan pola prilaku manusia. “Penumpukan sampah begitu, karena pengaruh juga pola prilaku manusia,” katanya.
Bahkan OPD dalam hal ini adalah DLH Kota Ternate sudah berupaya maksimal, dengan keterbatasan armada yang ada pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin.
“Saya akan dorong agar setiap waktu bisa di atur dalam membuang sampah, karena ini paling utama. Misalkan ada satu yang baru di selesaikan, tetapi kemudian ada lagi,”ungkap Tauhid.
Disingung adanya warga yang sering buang sampah di kali mata dan di area pesisi laut, dia mengaku, justru itu pemerintah berupaya membangun kesadaran kolektif mulai dari hulu sampai ke hilir.
“Kami juga akan sudah dibantuhkan dari BWS untuk pemasangan jaring sampah di setiap kali mati (barangka), agar saat hujan sampah yang mengalir itu bisa terhinggap di jaring tersebut,” tutup mantan Sekkot Ternate ini.(par/pur)