HARIANHALMAHERA.COM–Pencairan anggaran pemberdayaan masyarakat di kelurahan terancam molor. Pasalnya, sampai saat ini sebagian besar pihak kelurahan belum juga memasukan usulan kegiatan.
“Kalau usulan daftar kegiatan tidak secepatnya disampaikan, tentunya realiasi anggaran juga terhambat. Harapan kita juga dana yang dicairkan nantinya sesuai peruntukan berdasarkan program kerja yang sudah ditetapkan,” terang Kabag Pemerintahan Setda Ternate Ariyandi Arif, Selasa (26/10).
Untuk mempercepat penyusunan daftar kegiatan, dia juga meminta pemerintah Kecamatan lebih eksis dalam melakukan pendampingan sehingga pelaksanaan kegiatan ini berjalan transparansi dan tepat sasaran.
Disinggung soal kekurangan SDM di kelurahan, terutama di kecamatan terluar, diakui dalam waktu dekat juga akan terisi, sehingga pelayanan tingkat kelurahan juga lebih optimal.
Terpisah, anggota Banggar DPRD Kota Ternate, Sudarno Taher menilai alokasi dana kelurahan sebesar Rp 100 juta diainggap terlalu kecil dengan beban kerja Kelurahan, apalagi dengan wilayah begitu luas.
Dia berharap dengan alokasi anggaran yang kecil ini dapat dimaksimalkan sebaik mungkin oleh Kelurahan terutama fokus dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat ditengah dampak Covid-19.
Dia juga mengusulkan kedepan ada pemberian intensif setiap bulan bukan hanya bagi RT dan RW tapi juga badan sara dan tokoh pemuda.
Sebab instrumen ini juga dianggap penting dalam menjaga Kamtibmas serta kegiatan yang bersifat keagamaan di kelurahan. “Prinsipnya kami DPRD melalui Banggar tetap akan mendorong soal ini,” pungkasnya.(tr-4)