HARIANHALMAHERA.COM– Sebagai host (tuan rumagh) Pemkot berkomitmen menyukseskan iven Indonesian Creative Cities Festival (ICCF) yang akan dihelat 2 September nanti.
Menyambut iven itu, bersama ICCN, kemarin digelar Workshop City Branding Wali Kota Burhan Abdulrahman saat membuka Workshop mengatakan, ICCF nanti adalah sebuah prestasi untuk mengeksplore potensi di Kota Ternate. Apalagi, Ternate memiliki keunggulan-keunggulan lain seperti pusat perdagangan rempah-rempah dan sebagai salah satu kota Kesultanan di Moloku Kie Raha.
“Maka dari itu, workshop ini sangatlah penting bagi Pemerintah Kota Ternate karena dapat
mengembangkan kota ini kedepan untuk bisa menjadi kota nyaman, kota sehat, dan dapat
memenuhi standar sebagai sebuah kota perkotaan,” katanya.
Salah satu tujuan dari pelaksanaan ICCF yakni mempromosikan berbagai keunggulan dan
potensi termasuk perkembangan IKM maupun UKM komunitas dan masyarakat agar Ternate bisa menjadi salah satu kota yang dapat memberikan manfaat nilai tambah bagi kesejahteraan warga.
“Kalau di lihat dalam catatan sejarah Kota Ternate sangatlah banyak potensi tentu harus di
kelola dengan baik agar dapat memberikan dampak dan potensi kepada masyarakat,” ungkap Wali Kota.
Untuk itu, Workshop City Branding bagainya sangat penting, “Semoga kegiatan ini dapat
memberi efek positif, sehingga Kota Ternate lebih dikenal baik di tingkat nasional maupun skala internasional, karena ICCN sendiri sudah banyak mendesain kota+kota lain dan kali ini untuk Kota Ternate,” paparnya.
Burhan berharap ICCN bisa mentransformasi ilmu dan pengetahuan serta ide-ide kreatif yang telah diterapkan pada sejumlah kota, untuk diterapkan di Ternate, “Sehingga kedepan melalui City Branding ini, Ternate lebih dikenal luas di Indonesia maupun dunia internasional,”harapnya.
Sebagai salah satu kota pariwisata, jasa dan perdagangan, Pemkot Ternate berkepentingan
untuk mendatangkan wisatawan dalam negeri maupun manca negara yang cukup banyak ke Ternate. “Kita berharap dengan even ICCF ini, dapat memberikan kontribusi positif bagi
kemajuan kota serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi warga kota,” tukasnya.
Ketua ICCN Fiki Satari menambahkan, workshop ini adalah awal tahapan mengenai inisiasi
dari program city brandingnya kota Ternate. karena ada tujuh rangkaian berkenan dengan
introduksi pembuka wawasan untuk meyamakan frekuensi.
“Ada juga success story, failure story, bukan hanya kisah sukses tapi juga kegagalan dalam
pengalaman kota/kabupaten yang lain dalam pengembangan city branding yang diyakini
penting,” katanya.
Dikatakan, ternate punya banyak sejarah, punya banyak jejak fisik tapi bukan hanya itu ingin diaktifasi, relevansi dengan hari ini menghadirkan kepercayaan diri. “Bahwa saya punya benteng banyak sekali, tapi benteng ini relevan dengan saya, relevan dengan kebanggan saya sebagai manusia yang lahir di ternate.
Itu yang kita aktifasi dari sisi kemanfaatan city branding sampai ke publik, ini sampai ke alat strategi komunikasi bagamaimana ternate bisa posisikan berbeda dari sisi keunggalannyan dari kota kota lain di indonesia maupun dunia, sehingga bisa menghadirkan wisatawan yang lebih banyak,” jelasnya.
Sebetulnya, memformulasikan dari sisi literatur perdata, karena bahan sudah sangat lengkap. kemudian untuk syarat utamanya political will dari Pemkot, jadi sudah hadir begitu jelas, pemerintah daerah suport. “Ada kadis Perkim juga, ada juga sisi komunitas dari masyarakat madaninya juga hadir sudah terhubung, kaloborasi. sehingga tinggal masalah teknis saja,” ungkapnya.
Dengan data yang sudah banyak, maka tinggal strukturkan dipenuhi dan diveridfikasi kembali dilapangan update nya. ‘Kemudian lokakaryakan bersama warga, karena perlu diingat narasumber utamanya Warga itu sendiri. Kemudian kita sepkati mulai dari bentuk, dari tagline, dan hal hal yang strategis,” tukasnya.(pn/lfa/pur).
