HARIANHALMAHERA.COM–Budaya disiplin untuk mematuhi himbauan pemerintah terkait pencegahan Covid-
19 ternyata belum tertanam betul di sebagian besar warga Kota Ternate.
Sekaipun himbaua tetap di rumah dan menjaga social distancing terus dilakukan, namun, kesadaran warga untuk mengikutinya belum nampak. Buktinya, jelang ramadan, masih ada sebagian warga yang nekad menjalani tradisi dengan berbondong-bondong mengunjungi lokasi-lokasi objek wisata di Ternate.
Salah satu yang ramai terlihat dalam dua hari terakhir adalah objek wisata pantai Jikomalamo.
Hal ini juga tidak lepas dari sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate yang tidak menutup lokasi-lokasi objek wisata yang kerap terjadi kerumunan warga.
Pihak Covid-19 Kota Ternate sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini. juru bicara Covid-19 Ternate Anas Conoras berharap mereka yang berakitivitas di luar tumah tetap mematuhi protkol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Kita menginginkan supaya sama-sama menyadari bahwa upaya untuk memutuskan mata rantai Covid-19, harus menjadi kesadaran secara kolektif sehingga kalaupun mereka melakukan aktivitas berenang atau sejeninya, tentunya tetap melaksanakan menjaga jarak,”pintanya.
Kesadaran kolektif ini kata dia terus dibangun oleh gugus melalui satgas yang dibentuk di kelurahan. Namun, diakui hingga kini warga belum mampu di kendalikan. “Mereka masih tetap melakukan aktivitas ini juga tidak terlalu melibatkan banyak orng, ini menjadi perhatian
bersama terutama orang tua, bisa memantau anaknya tetap dalam prosedur Covid-19,”ungkap, kadis Infokom.
Dia mengaku, obyek wisata yang di kelolah swasata terkadang tidak terkontrol, beda halnya yang di kelolah langsung dinas pariwisata, bisa membatasi. Namun, semuanya tergantung kesadaran masyarakat.
“Kalau pantai Falajawa tidak tertalalu berdesakan tidak seperti di Jiko Malao. Sepanjang radius biasanya lalu kemudian tidak ada kepadatan yang masih bisa maklumi,” tutur dia.
Terpisah, Kapolres Ternate yang juga wakil ketua II gugus Covid-19 Ternate, AKBP Azhari Juanda mengatakan, jika kedapatan warga yang masih nongkorng diatas pukul 22.00 maka Polres Ternate langsung mengambil tindakan.
“Kami akan melakukan pembinaan dengan bawa mereka ke posko di kantor wali kota. Supaya mereka memahami tujuan dari physical distencing serta pembatasan berkerumunan pada malam hari,” terang dia.
Langkah tegas ini sudah mulai dilakukan minggu malam kemarin. Mengingat dilapangan masih saja remaja yang ditemukan berkeliaran. “Kalau diatas jam 10 dan masih ada maka kita akan bawa semua,” tegas Azhari. (tr3/pur)