HARIANHALMAHERA.COM–Ibarat ‘Semut di seberang lautan kelihatan, Gajah di pelupuk mata tak nampak,”. Begitulah pepatah yang patut disematkan kepada Kasat Pol PP Ternate, Fhandy Mahmud.
Bagaimana tidak? Di tengah gencarnya Fandy memberantas praktek prostitusi di sejumlah penginapan dan hotel di Ternate, di satu sisi aktivitas terlarang itu justru tumbuh subur di sekitar kediamannya di RT 10 RW 03 Kelurahan Maliaro, tanpa ada tindakan.
Ini menyusul munculnya keresahan warga yang merasa terganggu dengan aktifitas sejumlah remaja yang di duga kumpul kebo dan pesta minuman keras (miras) di salah satu rumah kontrakan di lingkungan itu terutama pada malam hari.
“Kalau sudah tengah malam itu sudah mulai berkumpul serta membuat kegaduhan dan mereka biasa pesta miras kemudian bekas-bekas botol minuman pada pagi hari banyak berhamburan di halaman saya, dan saya meminta pihak Satpol PP, lurah dan pihak kepolisian agar melakukan razia,” keluh salah seorang warga yang enggan namanya di ditulis
JS, selaku pemilik kotrakan pun menuturkan hal serupa. Dia mengaku sudah berulang kali mengingatkan para ABG ini agar tidak berulah di tengah malam mengingat tetangga yang lagi istrahat.
Bahkan, dia tidak menampik jika para penyewa kontrakan adalah pelaku prostitusi online. “Dan para pria tugasnya mencari pelanggan. Seperti si A mau jual si B maka itu harus lewat dia,” cetusnya.
Lurah Maliaro Namra Hasan memastikan akan menindaklanjuti keluhan warga itu. “Kita juga sudah mendapat informasi jauh hari, bahwa para ABG yang menghuni kontrakan itu aktifitasnya sering mengganggu kenyamanan masyarakat karena jika pada saat jam istrahat pada malam hari melakukan pesta miras hingga membuat keadaan lingkungan menjadi gaduh,” ucapnya, Selasa (13/12).
Dikatakan, sebelumnya, dari Babinsa Maliaro juga sudah pernah melayangkan teguran. “Saya juga sudah pernah laporkan secara lisan namun hal itu dari Satpol PP minta harus ada bukti atau ada orang yang memantau aktifitas mereka supaya petugas turun langsung di lapangan,” katanya.
Olehnya, pihaknya kini sudah bekerjasama dengan Babinsa sudah mengutus orang untuk memantau aktifitas di kontrakan itu, agar saat turun, mereka bisa tertangkap langsung.
Namra menegaskan, dalam waktu dekat akan turun melakukan penyergapan bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP serta tokoh masyarakat. Namun, dia belum bisa bocorkan kapan penggerebakan dilakukan.
“Kemudian tempat duduk yang di depan lorong juga akan dibongkar. Itu pemintaan dari masyarakat karena tempat itu kalau tengah malam biasa terlihat wanita duduk dengan pakaian seksi,” pungkasnya.(par/pur)