Unik

Jenius, Bocah 13 Tahun Sudah Jadi Peneliti

×

Jenius, Bocah 13 Tahun Sudah Jadi Peneliti

Sebarkan artikel ini
JENIUS: Daniel Liu, bocah 13 tahun yang sudah duduk di bangku kuliah dan menjadi peneliti. (foto: net)

HARIANHALMAHERA.COM— Usianya baru 13 tahun. Tapi dia bukan sembarang mahasiswa. Ia adalah murid jenius karena bisa masuk kuliah di usia 11. Dia adalah Daniel Liu. Seorang mahasiswa di Univesity of Toledo, Amerika Serikat.

Daniel pun jadi terkenal beberapa tahun lalu. Bukan karena usianya, tapi karena kejeniusannya dalam penelitian. Ia pun kerap diberitakan sering membantu teman-teman sekelas yang jauh lebih tua mempelajari mata kuliah.

Mengutip wolipop.com, Daniel menjadi bahan perbincangan saat seorang mahasiswa mengunggah fotonya dengan keterangan ‘Anak ini berusia 11 tahun dan masuk ke kelas kimia organikku dia berkata jika kami punya pertanyaan, email saja dia’.

Dua tahun setelahnya, Daniel pun sudah berkembang. Dilansir Nextshark, bocah jenius tersebut sudah menjadi penulis pendamping sebuah tugas penelitian. Penelitian tersebut membahas mengenai cara lebih cepat, murah, dan ramah lingkungan untuk membuat obat-obat farmasi dan pestisida.

Dr. Mohit Kapoor yang bekerja di laboratorium dengan Daniel pun mengaku senang bisa bekerja dengannya. Menurutnya, tulisan yang sudah dipublikasi itu tentunya bukan sebuah bahasan yang biasa untuk anak yang seharusnya masih duduk di bangku SMP.

“Meski awalnya sempat diragukan, ternyata dia benar-benar seorang jenius. Dia tahu sebagian besar hal-hal yang terjadi di lab,” kata Mohit.

“Aku akan berkata jujur, kadang-kadang (dia) agak mengintimidasi bagiku. Aku berpikir kepada diriku sendiri, ‘Apa yang aku lakukan hari ini jika aku sudah sebegitu pintar di usia 11 tahun?’ Aku menduga tidak akan lama lagi dia memberi tahuku hal-hal yang aku tidak tahu,” kata asisten kimia di universitas Dr. Michael Young.

Walau kepintaran Daniel melebihi anak-anak seusianya, tapi di laboratorium ia masih sering bertingkah seperti anak-anak.

“Kehadiran Daniel sangat menarik. Di satu sisi, intelegensinya sangat seperti orang dewasa, tapi secara sosial dia masih anak-anak,” kata Michael.(wol/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *