Halut

Kadis Kesehatan: Nakes Divaksin Lebih Dulu

×

Kadis Kesehatan: Nakes Divaksin Lebih Dulu

Sebarkan artikel ini
Muhammad Tapitapi

HARIANHALMAHERA.COM–Vaksin covid-19 dari Sinovac sudah sampai di Maluku Utara (Malut). Dalam beberapa hari ke depan, vaksin akan didistribusikan ke kabupaten/kota, termasuk Halmahera Utara (Halut). Meski demikian, dari 7.160 dosis vaksin, belum diketahui berapa vaksin yang akan diterima Halut.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Halut, Muhammad Tapi Tapi, pemberian vaksin mengikuti petunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebagaimana rencana, tahap pertama dari kalangan tenaga medis, ASN, pegawai pelayanan publik, dan anggota TNI-Polri. “Namun untuk Halut kemungkinan yang pertama kali divaksin adalah tenaga medis,” ujarnya.

Disinggung berapa banyak tenaga kesehatan di Halut yang akan divaksin, Muhammad memperkirakan sekira 1.000 orang lebih. “Ada sekira seribuan tenaga kesehatan yang akan diprioritaskan untuk vaksinasi,” ungkapnya.

BACA JUGA : Ribuan Warga Halut Bakal Divaksin

Soal distribui, Muhammad menyebut belum didistribusi ke Kabupaten Halut, akan tetapi sesuai informasi yang diterima bahwa dalam waktu dekat sudah disalurkan. “Vaksin belum ada, tapi beberapa hari lagi akan di distribusi,” ujarnya.

Untuk penyimpanan vaksin, lanjutnya, Dinkes Halut sudah memiliki tempat penyimpanan khusus vaksin. “Penyimpanannya nanti di  kulkas khusus vaksin. Jadi pastinya aman,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, vaksinasi covid-19 perdana akan dimulai Rabu (13/1) mendatang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin.

Dia juga menyebutkan, selain Jokowi, vaksin juga akan disuntikkan ke para menteri Kabinet Indonesia Maju. Budi juga menjelaskan, vaksinasi akan dilakukan di 34 provinsi pada hari yang sama. Ia meminta kepala daerah mengikuti proses vaksinasi, agar masyarakat percaya dengan vaksin Covid-19.

BACA JUGA : Vaksinasi Covid Dibagi Dua Tahap

“Vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Karena itu kepala daerah bisa melibatkan para tokoh tenaga kesehatan di daerah. Kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, agar diikutsertakan,” ujar Budi.

Budi juga mengingatkan, kepala daerah mengatur jadwal vaksinasi untuk tenaga kesehatan. Sebab para nakes kemungkinan butuh istirahat usai vaksinasi karena ada efek samping. “Arahan dari Presiden, karena kemungkinan akan ada sedikit dampak, misalnya pegel sedikit, demam sedikit, jadi dalam satu Puskesmas, misalnya ada 4 perawat, jangan sampai di hari yang sama divaksin semua. Kita antisipasi betul efek itu, maka vaksin dulu untuk 2 orang,” tuturnya.(dit/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *