HARIANHALMAHERA.COM– Salah satu pasien status orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) asal Tidore Kepulauan (Tikep) yang pernah ditolong Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT Nusa Halmahera Minerals (PTNHM), Haji Romo Nitiyudo Wachjo melalui tim Haji Robert Peduli-Kesehatan Masyarakat (HRP-KesMas) Maluku Utara untuk berobat di rumah sakit jiwa (RSJ) Pemerintah Malut di Sofifi beberapa waktu lalu, akhirnya kini sudah dipulangkan ke rumahnya lantaran berprilaku normal alias telah sembuh.
Koordinator Tim HRP-KesMas Malut, Munir Radjabessy mengatakan, dari pantauan yang mereka lakukan terhadap pasien ternyata benar-benar terlihat adanya perubahan yang sangat bagus.
“Kalau dulu dianggap mengganggu masyarakat, saat ini sudah mengurus dirinya sendiri, tahu pentingnya berpakaian bagus dan bersih,”katanya, senin (6/3).
Pasien ODGJ tersebut lanjut Munir, sebelumnya dievakuasi oleh Tim HRP-KesMas Malut pada Agustus 2022 dari rumahnya di Tidore ke RSJ di Sofifi setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan rumah sakit. Kemudian Tim HRP-KesMas membantu dan memantau terus perkembangannya saat dirawat.
Tim dokter RS Jiwa menurutnya, ikut berperan akif dalam merawat pasien hingga akhirnya menyatakan bahwa yang bersangkutan sudah bisa keluar rumah sakit, karena perkembangan yang bagus dan akhirnya pada oktober 2022 kemarin bisa pulang ke rumahnya.
“Ini adalah hal yang sangat menggembirakan bagi kami jika mendengar orang sakit yang kami bantu mengalami perkembangan yang bagus, bahkan bisa sehat dan bisa pulang ke rumahnya,”ujarnya.
Menurutnya, program membantu orang sakit adalah sebuah program yang diinisiasi oleh Presdir sekaligus pemilik PTNHM Bapak Haji Robert, dimana Tim HRP-KesMas yang dibentuk mencari informasi tentang warga di lingkar tambang PTNHM dan wilayah lain di Maluku Utara yang mengalami sakit parah serta tidak memiliki akses pelayanan kesehatan kemudian diberi pertolongan.
Banyak warga yang telah dibantu, dimana diantaranya mereka yang selama ini hanya terbaring di rumahnya di baik Desa-desa di pedalaman, karena tidak memiliki kemampuan untuk berobat. Ada yang dirawat di rumah sakit di Kota Tobelo Kabupaten Halut maupun di rumah sakit Kota Ternate. Bahkan tidak sedikit dari orang yang sakit telah dievakuasi ke Kota Manado dan Jakarta, karena harus mendapatkan perawatan lebih serius.(dit)