HARIANHALMAHERA.COM– masyarakat Halmahera Tengah (Halteng), khususnya Kota Weda dan sekitarnya tak perlu lagi khawatir soal ketersediaan air bersih, menyusul pembangunan Water Intake dan Water Treatment Plant (WTP) yang mensuplai 15.000 meter kubik per hari, rabu 1 November 2023 resmi dimulai.
Fasilitas pengolahan dan distribusi air bersih tersebut berlokasi di Desa Fidi Jaya, Kecamatan Weda. Dimana program itu terealisasi atas kerja sama Pemkab Halteng dengan PT Weda Bay Nickel (WBN). Selain Water Intake dan WTP Weda, PT WBN dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) akan membangun fasilitas serupa untuk wilayah Weda Tengah dan Weda Utara.
Kehadiran program hasil kolaborasi PT Weda Bay Nickel (WBN) dengan pemkab Halteng. Terobosan air bersih tersebut juga merupakan kado special yang disajikan untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Halteng ke-33 di tahun 2023.
Pj. Bupati, Halteng, Ikram Malan Sangadji, pun terlihat tak menyembunyikan kebahagiaannya saat menyampaikan sambutan sebelum peletakkan batu pertama dilaksanakan. ‘
“Selama 33 tahun perjalanan Halteng, jangankan satu liter, satu tetes air baku pun belum bisa dinikmati dengan baik oleh masyarakat Kota Weda,”katanya.
Ikram pun mengajak seluruh komponen masyarakat ikut serta menjaga pembangunan fasilitas itu.
“Jangan sampai WBN sudah bangun terus kita tidak jaga. Sekitar 60 miliar itu mungkin tidak berarti bagi WBN dan IWIP, tapi sangat berarti bagitorang sebagai masyarakat Halteng,”ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Halteng, Abdullah Yusuf, menambahkan bahwa pihaknya sudah berusaha hadirkan program air bersih tetapi belum maksimal seperti yang dilakukan perusahan saat ini.
“’Berbagai upaya telah dilakukan namun belum maksimal dan memenuhi standar kelayakan, tapi alhamdulillah setelah melakukan pertemuan, WBN dan IWIP sepakat membangun Water Intake dan WTP,”ungkapnya.
Kerja sama berbiaya sekitar USD 4 juta dari alokasi dana PPMWBN itu, adalah pengejawantahan sinergi dan semangat yang sama antara Pemkab dan perusahaan untuk mendukung pembangunan, pengembangan, dan keberlangsungan hajat hidup masyarakat Halteng.
Kepala Teknik Tambang (KTT) PT WBN, Iwan Kurniawan, mengemukakan bahwa sebagai bagian dari masyarakat Weda, perusahaan akan terus mendorong dan berkontribusi aktif melalui kerja sama semacam ini. Tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga aspek-aspek lain yang dibutuhkan Halteng.
“WTP Weda ini adalah satu dari beberapa fasilitas sejenis yang akan dibangun oleh WBN dan IWIP,”pungkasnya.
“’Kami berharap pembangunan WTP ini menjadisalah satu penanda erat dan sungguh-sungguhnya komitmenPemkab dan WBN serta IWIP dalam membangun Halteng, demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik,”sambungnya.
Pada proyek ini, WBN dan IWIP bertanggung jawab terhadap biaya dan seluruh aspek teknik, mulai dari Detailed Engineering Design (DED), pembangunan, hingga commissioning, dan serah terima. Sementara Pemkab Halteng akan menyediakan lahan, saluran distribusi, serta seluruh aspek legal dan perizinannya. Pembangunan fasilitas ini dilaksanakan dalam dua fase. Fase pertama didesain menghasilkan 7.500 meter kubik air bersih per hari, sedang fase kedua sebesar 15.000 meter kubik air bersih per hari.
Di hari yang sama, Pemda bekerja sama dengan PT WBN dan IWIP juga memulai pekerjaan penyiapan lahan Puskesmas Lelilef di Desa Lelilef Waibulan. Sebelumnya, di awal 2023, persoalan kurangnya pasokan listrik di Halteng juga teratasi dengan suplai listrik sebesar 5 megawatt dari IWIP kepada PLN.
IWIP merupakan kawasan industri terpadu pengolahan dan penambangan berbasis nikel yang terletak di Weda Tengah, Halteng, Maluku Utara. Didirikan Agustus 2018, IWIP merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sekaligus Objek Vital Nasional dengan berbagai kegiatan dan fasilitas utama termasuk penambangan, smelter, pembangkit listrik, pelabuhan, airport dan akomodasi.
Dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya, IWIP berpedoman kepada prinsip pembangunan berkelanjutan (SDG) yang mengacu pada 4 (empat) pilar utama, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pengembangan Ekonomi Masyarakat Lokal serta Sosial Budaya dan Lingkungan.(tr-02)