HARIANHALMAHERA.COM– temuan mayat yang diduga bunuh diri kembali terjadi di Kota Ternate, Malut, dimana kali ini, tepatnya Jumat (11/4) sosok laki-laki ditemukan tak bernyawa terlentang dengan seutas tali pada leher di atas lantai tiga Ruko Graha Acacia, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Ternate Selatan.
Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong, S.H., pun membenarkan adanya temuan mayat berjenis kelamin pria tersebut. Kepada awak media, AKP Umar, pun mengatakan bahwa mayat tersebut ternyata diketahui tercatat sebagai warga Kelurahan Ampera, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, berinisial berinisial I.U (29).
“Iya ada temuan mayat dalam posisi terlentang di teras lantai tiga ruko. Korban juga merupakan karyawan di Graha Acacia, jadi tim Satreskrim bersama Unit Identifikasi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP serta pemeriksaan awal, yang hasilnya ternyata korban merupakan warga Tikep,”katanya.
Penemuan mayata ini lanjutnya, bermula saat saksi berinisial M.A.B (26), tak lain rekan kerja korban, yang saat itu diminta oleh pimpinan untuk merapikan barang di lantai satu lalu saat hendak membawa barang ke lantai tiga, saksi mendapati pintu balkon terkunci dan melihat dari jendela, ternyata korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.“Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada direktur perusahaan, U.K (57),”ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan luar oleh tim Bid Dokes Polda Maluku Utara menurutnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun terdapat luka sobek yang diduga akibat benturan.
“Korban diduga bunuh diri, karena tim temukan surat milik korban yang mana berisi keluh kesah korban, mulai dari curahan masalah penyakit yang dideritanya, tekanan batin karena tidak kunjung sembuh dan belum memiliki pekerjaan tetap untuk menikah,”ungkapnya.
“Surat tersebut memperkuat dugaan bahwa korban mengakhiri hidupnya karena masalah pribadi dan tekanan mental,”sambung Kasi Humas Polres Ternate.
Sementara itu keluarga korban, menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban sembari menyatakan bahwa menerima peristiwa tersebut sebagai musibah, sehingga itu jenazah korban telah dibawa ke RSUD Hasan Boesorie Ternate untuk dilakukan visum luar.(red)