HARIANHALMAHERA.COM – Dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD) tak henti-hentinya menyeruak di Halmahera Barat (Halbar). Kali ini, dugaan itu terjadi di Desa Bobane Dano, Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel).
Kemarin (17/2), puluhan warga desa mendatangi gedung DPRD Halbar menuntut agar dewan secepatnya mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPMD dan Inspektorat menindak lanjuti dugaan penyalahgunaan DD Bonane Dano tahun 2017-2019.
Warga juga mendesak Bupati Danny Missy segera memberhentikan Seblum Babua dari jabatan Kades. Dia dianggap melakukan nepotisme dengan mengangkat anaknya sebagai Wakil Ketua BPD.
Noval Sabale, salah satu warga dalam hearing dengan komisi I menuturkan, terkait dugaan penyalahgunaan DD, pihak Inspektorat sebelumnya telah turun ke lapangan guna melakukan audit.
Inspektorat menjanjikan bakal menyurat ke desa guna menyampaikan hasil pemeriksaan melalui rapat dengar pendapat bersama DPMPD, Camat, kades, Komisi I, serta warga. Namun, janji itu tak kunjung dilaksanakan.
“Sampai saat ini Inpektorat terkesan menghianati kami. katanya ketika empat belas hari setelah pemeriksaan mereka akan menyurat ke desa,” katanya.
Olehnya kedatangan mereka ke Dewan melalui komisi I mendesak agar Dewan segera mengambil sikap.
Anggota komisi I Joko Ahadi menjanjikan bakal menindak lanjuti tuntutan warga itu. “Kami akan menyurati secara resmi intansi teknis terkait untuk dimintai penjelasan soal ini,”tegasnya.
Terkait dengan dugaan penyalahgunaan DD 2017, sebelumnya oleh warga diduga bermasalah. Diantaranya pembangunan dua unit deker, dimana dalam RAB tercantum tiga unit dengan total anggaran Rp. 107.300.000, kemudian pengadaan kaos tim sepak bola sebanyak satu set, pengadaaan perlengkapan kelompok tani dan nelayan. (tr4/pur)