HARIANHALMAHERA.COM – Kegaduhan yang terjadi di pelantikan pejabat eselon II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut), ternyata berbuntut panjang.
Bagaimana tidak ? Pasca kejadian memalukan di kediaman dinas Gubernur di Kalumpang itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setda Malut Idrus Assagaf pun menjari sasaran teror sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Mereka mendatangi ruang BKD pagi tadi. Kedatangan gerombolan orang yang berjumlah 12 orang itu bermaksud mencari mantan Pj wali Kota Ternate ini.
Karena tidak berhasil menemui Idrus yang kebetulan tidak masuk kantor, belasan orang ini pun langsung bikin keributan di ruang BKD. “Tong (Kami) cari ngoni (kalian) pe bos, tong bikin ngoni pe bos sampek,” ancam salah satu OTK di ruang BKD dengan suara yang keras.
Kepada sejumlah staf di BKD, mereka mengatakan permasalahan di Pemprov mengotak-atik komposisi pejabat hingga pelantikan itu kerja kepala BKD.
Kerubutan yang terjadi di ruang BKD ini akhirnya didengar pihak Satpol PP. Beberapa personol satpol pun langsung ke ruang BKD lalu mengamankan belasan orang yang diduga pendukung Wagub.
Baca Juga: Amran: Mestinya Fokus Korona, Bukan Sibuk Urus Jabatan
“Kejadiannya tidak lama saya sudah mengantisipasi mengusir mereka,” terang Kasatpol PP Rahmat Jabid seraya mengaku tidak mengetahui kelompok OTK tersebut.
Meski terjadi kerubutan, namun tidak ada fasilitas kantor yang dirusaki. Bahkan dia mengaku, Idrus sendiri sudah laporkan insiden itu ke pihak kepolisian untuk diproses. Sekprov Malut Samsuddin A Kadir yang saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui insdien tersebut.
Dari pantauan harian halmahera, pasca kegaduhan di pelantikan itu, Gubernur dan Wagub sendiri tidak nampak masuk kantor. AGK sendiri tengah berada di kediaman dinasnya di Ternate.
Kemarin, dia pun menggelar rapat dengan forkopimda dan sejumlah pimpinan SKPD terkait pencegahan virus korona (Covid-19). Usai rapat, orang nomor satu di Malut itu menolak untuk diwawancarai. (lfa/pur)
Respon (1)