HARIANHALMAHERA.COM– Protes yang dilayangkan sejumlah Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI-Perjuangan Halbar ke DPP terkait dengan keputusan DPD PDIP Malut menunjuk Danny Missy sebagai ketua PDIP Halbar, membuat mereka kini terancam diganti.
Sinyal ini disampaikan Danny usai menerima SK DPP terkait penetapan dirinya sebagai ketua PDIP Halbar yang diserahkan langsung Ketua DPD PDIP Malut, Muhammad Senen yang dirangkai dengan peresmian kantor DPC PDIP di Desa Acango kemarin.
Meski tidak menyebutkan secara gambling, namun Danny memastikan langkaah awal yang
akan dilakukan pasca dilantik adalah memperkuat struktur partai hingga tingkat PAC.
“Diawal kepengurusan saya kami akan memperkuat struktur partai sampai kepada tingkat
ranting, kami juga akan menjalankan seluru instruksi partai yang sudah di tuangkan dalam
angran dasar paratai, serta membangun Kantor parmanen PDI-Perjuangan Halbar.” Ungkapnya.
Bupati Halbar itu juga menegaskan siap bertarung di Pilbup Halbar 2020 dan melanjutkan
kepemimpinanya di dua periode yang akan datang. “Jika Dipercayakan, saya siap maju untuk bertarung yang kedua kalinya dalam Pilkda 2020 mendatang, siapa pun rival saya, saya siap lawan,”ungkap Danny.
Ketua DPD PDIP Malut Muhammad Senen menegaskan bakal memberikan dukungan penuh
terhadap Danny untuk maju bertarung di Pilkada. Karenanya, Wakil Walikota (wawali) Tikep
meminta kepada semua pengurus partai yang sudah di lantik untuk mempersiapkan diri dari sekarang untuk menghadapi moment pemilihan kepala daerah di tahun 2020 akan datang.
“Konfercab dan Konferda 1 Juli 2019 lalu, hingga terjadi perbedaan pandangan, itu hal biasa dalam dunia berpolitik, selaku Ketua DPD Provinsi Malut saya harapkan, mari kita rajut kembali kebersamaan ini untuk merebut kemenangan di 2020 yang akan datang, karena tanpa kerja sama tanpa persatuan, kita tidak bisa raih kemenangan itu.”tambahnya.
Penetapan pengurus DPC-PDIP Halbar dengan ketua umum Danny Missy berdasarkan SK
DPP Nomor : 32.06/KPTS-DPC/DPP/VII/2019 tertanggal 11 Juli 2019 yang ditanda tangani
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Krsiyanto.(tr4/pur)