HalselPolitik

Pilkada Halsel Tanpa Petahana

×

Pilkada Halsel Tanpa Petahana

Sebarkan artikel ini
DIDUKUNG BANYAK PARTAI : Balon Bupati Halsel Usman Sidik Saat Menerima SK Rekomendasi dari Partai Berkarya di Kantor DPP Berkarya

HARIANHALMAHERA.COM–Kalah sebelum bertarung. Itulah yang dialami bakal calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba (BK). Keinginanya untuk melanjutkan periode kepemimpannya sebagai Bupati Halsel dua periode pun kandas.

Bakal calon petahana yang berpasangan dengan Lutfi Machmud ini dipastikan tereliminasi setelah tidak mampu memenuhi syarat dukungan pencalonan.  BK-Lutfi hanya mengantongi rekomendasi dua partai yakni Partai Gerindra dan PKPI dengan total lima kursi.

Sedangkan, 10 parpol dengan total 25 kursi telah menyerahkan rekomendasinya ke dua bapaslon yakni 8 parpol (19 kursi) ke Usman Sidik-Hasan Ali Bassam Kasuba (Usman-Bassam) dan dua parpol (6 kursi) ke Helmi Umar Muksin-Laode Arfan (Helmi-Laode).

Tersingkirnya BK ini cukup mengejutkan. Sebab, sebelumnya keduanya digadang-gadang sudah siap mendaftar karena telah mengantongi tiga rekomendasi partai yakni Gerindra, PKPI dan Berkarya dengan total 6 kursi.

Namun, belakangan, terjadinya perubaan struktur kepengurusan di tingkat DPP, Partai Berkarya pun resmi menganulir SK rekomendasi yang dikantongi BK-Lutfi.

Dibawa kempimpinan Muchdi Purwoprandjono, Berkarya pun mengalihkan dukungannya ke Usman-Bassam sebagaimana tertuang dalam SK DPP nomor SK-001/Pilkada/DPP-Berkarya/VIII/2020 tertanggal 5 Agustus.

SK yang ditandangani langsung Muchdi Pr dan Sekjen Badarudin Picunang itu telah diterima langsung Usman di kantor DPP Berkarya kemarin, atau sehari setelah kedua Bapaslon itu menerima rekom dari PDI-Perjuangan. Penyerahan dilakukan langsung Muchdi Pr didmapingi jajaran pengurus DPP Berkarya.

Dengan tambahan dukungan dari Partai Berkarya ini, maka Usman-Bassam kini mengantongi 8 rekomendasi parpol. Masing-masing  4 kursi dari PKB, 3 kursi dari PKS, 1 kursi dari PSI, 2 kursi dari Demokrat, 1 kursi dari PAN, 5 kursi dari Golkar, 2 kursi dari PDIP dan 1 kursi Berkarya.

Dengan demikian, jika tidak ada halangan, maka Pilkada Halsel hanya akan menjadi pertarungan Usman-Bassam dan Helmi -Laode. Artinya, Nasdem-Hanura bakal dikeroyok koalisi besar parpol yang mengusung Usman-Bassam.

Sementara itu, sebelum dinyatakan tereliminasi, BK-Lutif ternyata mendapat dukungan penuh dari Gubernur Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK). Pernyataan dukungan orang nomor satu di Malut ke BK-Lutfi, yang tak lain lawan politik PDI Perjuangan, partai yang memenangkannya di Pilgub Malut 2018 silam itu, terungkap lewat rekaman video yang beredar saat ini.

Dalam video berdurasi 1 menit 20 detik itu, AGK yang mengenakan kemeja putih dan peci haji serta masker menyatakan dukungannya ke BK-Lutfi adalah dukungan pribadi.
“Secara pribadi, pada Pilkada 2020-2024, sudah punya pilihan untuk mendukung Bahrain Kasuba dan Lutfi Machmud sebagai calon bupati dan wakil Bupati 2020-2024,” kata AGK dalam video.

AGK menambahkan, setiap orang memiliki hak untuk memilih kepada siapa yang dia kehendaki. “Insya Allah Bahrain Kasuba dan Lutfi Machmud bisa melanjutkan pembangunan yang ada di Halmahera Selatan kedepan,” tukas AGK.

Lalu bagaimana reaksi PDI Perjuangan Malut dengan sikap politik AGK ini ? Sekretaris DPD PDI Perjuangan Malut, Arsul Rasyid Ichsan mengaku partai tentu sangat kecewa dengan AGK.

Walau itu merupakan dukungan pribadi AGK, namun dia menilai secara etika politik, sikap AGK sebagai wujud tidak lagi menghargai partai yang sudah berjuang mengantarkannya sebagai gubernur Malut.  “Jelas ini sangat melukai dan tidak menghargai perjuangan partai disaat itu (pilgub, red),”ujarnya, Rabu (12/8).

Asrul menambahkan, rekaman video itu akan di bicarakan secara serius oleh DPD untuk menentukan sikap politik PDI Perjuangan di pemerintahan nantinya.  “Apakah kita menarik dukungan dan berada pada oposisi ataukah tetap berada di jalur pemeritah tetapi dengan langkah lain. Ini yang akan dibicarakan secara matang,” jelasnya.

Selain itu, DPD juga tetap akan berkomunikasi dengan DPP untuk bicarakan sikap politik AGK ini. “Kita akan mendengar arahan dan langkah yang diambil sebab ini tahun politik,” tegasnya

Sebab, instruksi DPP yang disampaikan saat menyerahkan rekomendasi sudah jelas, dimana kader partai dan simpatisan wajib memenangkan seluruh bakal calon yang diusung partai.

“Entah gubernur mendukung itu sikap pribadinya, tapi urusan partai tetap menjadi langkah taktis yang harus diselesaikan, saya kira memontum ini PDIP melakukan evaluasi terhadap langkah dan kebijakan  gubernur dalam masa kepemimpinan yang telah berjalan dua tahun termasuk langkah politik juga akan di evaluasi,” pungkasnya.

Sikap ‘kacang lupa kulit’ ini juga sempat disentil Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam arahannya secara virtual dari kediaman mereka di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat disela-sela penyerahan rekomendasi partai kepada 75 bakal calon kemarin.

Mega yang didampingi Ketua DPP Bidang Politik PDIP Puan Maharani  meminta setiap paslon menjaga soliditas. Dia tidak ingin ketika sudah terpilih, kepala daerah dan wakilnya justru ribut sendiri. ’’Sering kali kalau sudah jadi, malah lupa diri. Bukannya bekerja sama dengan solid, tetapi mulai pecah,’’ sindir Presiden kelima RI itu.(tr3/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *