HARIANHALMAHERA.COM– anggaran tahun 2024 sebesar Rp 300 juta di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) diduga telah di korupsi. Pasalnya, anggaran tersebut sedianya digunakan untuk sosialisasi pencegakan dan edukasi kebakaran ke masyarakat itu dikabarkan telah dicarikan, namun hingga saat ini tak kunjung dilaksanakan kegiatannya.
Informasi yang diterima dari orang dalam Damkar Halteng bahwa gegara mencuatnya dugaan korupsi anggaran tersebut, telah membuat mantan Kepala Dinas Damkar, Syukur M. Noh dan mantan bendahara hingga salah satu Kabid Damkar Halteng saling tuduh alias menyalahkan satu sama lainnya.
Terpisah mantan Kepala Dinas Damkar Halteng, Syukur M. Noh, saat dikonfirmasi, mengaku bahwa dirinya pernah menanyakan keberadaan anggaran tersebut ke bendahara dinas, namun menyampaikan bahwa dana tersebut telah diserahkan ke Kabid tanpa menyebutkan siapa Kabid dimaksud.
“Karena saya sudah pensiun, saya tidak tahu apakah kegiatan itu sudah jalan atau tidak. Tapi kalau tidak jalan, tentu sesuai temuan BPK dan informasi yang beredar maka Kabid yang disebut bendahara itu wajib melakukan pengembalian,”katanya, Senin (5/5).
Sementara, bendahara Dinas Damkar Halteng membenarkan bahwa adanya pencairan anggaran sebesar Rp 300 juta tersebut, akan tetapi telah diambil langsung oleh Kabid, dan pihaknya pun sudah berusaha mendorong agar dilakukan pengembalian, namun hingga kini belum ada tindak lanjut. “Yang jelas uang itu bukan di saya, tetapi di Kabid,”singkatnya.(Ir)
