
HARIANHALMAHERA.COM–Sebagai anggota DPRD Halteng dari Patani Barat, Amir Odemadi nampaknya ikut mendukung kehadiran perusahaan kayu untuk beroperasi di wilayah konstituennya.
Anggota Komisi II itu beralasan kehadiran perusahaan ini nantinya bisa membuka akses jalan Tani di hutan Banemo yang selama ini siulit dijangkau warga.
Namun begitu, politisi dari Partai Hanura ini menyarankan sebelum perusahan kayu tersebut masuk, terlebih dahulu dibuat forum yang menghadirkan semua pihak untuk membicarakan dampak dari semua aspek.
“Kita harus buat forum diskusi, dan surat perjanjian dengan pihak perusahan, untuk segala tuntutan. Sebab, dengan begitu kita bisa secara pasti mengetahui apa dampak aspek ketika Perusahaan itu masuk beroperasi,” jelas Amir.
Soal dampak lingkungan, dia meyakini pihak perusahan juga memiliki izin terkait dampak lingkungan. Sebab untuk mengurus izin tentu dampak lingkungan sudah tentu menjadi perhatian utama.
“Sistem pengambilan kayu juga, apabila ada pada lahan warga mereka ikut mengawasi dan kontrol. Karena tidak serta merta pihak perusahan melakukan pembukaan lahan berdasarkan kemauan sendiri,” terang Alumni Fakultas kehutanan ini.
Terpisah, Camat Patani Barat Yunus Wele menambahkan, sejauh ini belum ada kepastian dari masyarakat menerima atau tidak kehadiran perusahaan kayu. Sebab, pada saat rapat bersama yang telah dilakukan, hanya sebagian kecil yang hadir.
“Harapan kami semua masyarakat bisa hadir agar mengikuti rapat terkait polimik Perusahaan kayu tersebut, sebab dengan begitu kita bisa langsung membuka ruang agar sebelum Perusahaan Kayu masuk harus ada perjanjian dengan masyarakat,”ucap Camat.
Namun, pihak Koordinator Serikat Tani (Sertani) Halteng menegaskan tetap menolak kehadiran perusahan kayu ini dengan alasan bakal memberikan kerusakan hutan Patani Barat.
“Kami tolak masuk Perusahaan Kayu di banemo, karena berdampak pada tanaman warga dan masa depan anak cucu,”terang Iwan koordinator Sertani Sertani.(tr1)