Halut

Jembatan di Kao Barat Rusak Lagi

×

Jembatan di Kao Barat Rusak Lagi

Sebarkan artikel ini
NYARIS: Sebuah truk terjerembab saat melintasi jembatan penghubung Desa Pitago dan Bailengit, Kecamatan Kao Barat, Rabu (9/6).(foto: Sandro/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Jembatan penghubungan antara Desa Pitago dan Bailengit, Kecamatan Kao Barat, kembali mengalami kerusakan parah. Sebuah truk terpantau terjerembab akibat papan jembatan darurat dari batang kelapa patah. Untungnya, truk tidak jatuh ke sungai. Padahal diketahui, jembatan tersebut baru saja diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat.

Diketahui, jembatan tersebut hampir setiap tahun mengalami kerusakan. Bahkan, di 2021 sudah beberapa kali rusak berat dan tidak bisa dilewati kendaraan. Mirisnya, setiap kali jembatan tersebut rusak berat justru masyarakat dua desa tersebut yang mengambil alih untuk patungan anggaran renovasi jembatan tersebut. “Padahal baru Mei kemarin diperbaiki masyarakat. Itu dikarenakan kayu yang digunakan hanya pohon kelapa, sehingga tidak bertahan lama,” kata sejumlah Mutlaben Kapita, tokoh muda Kao Barat.

Menurutnya, butuh perhatian serius pemerintah kabupaten untuk perbaiki dalam waktu dekat. Dia juga meminta DPRD Dapil III bisa mendorong melalui lembaga legislatif agar jembatan tersebut bisa dibangun permanen. “Karena berada di jalan utama menuju pusat kota, sehingga ragam hasil pertanian diangkut lewat jembatan ini,” ujarnya.

Terpisah, anggota DPRD Halut Chatrinne Soputan mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah terkait dengan penanggaran selanjutnya. “Saya akan koordinasi dengan dinas terkait. Harus ada langkah yang diambil untuk mengatasi persoalan ini. Apa lagi jembatan tersebut adalah jembatan utama bagi masyarakat Kao Barat,” tegas Chatrinne.

Menurutnya lagi, pemerintah tidak bisa membiarkan kondisi tersebut. Apalagi dengan swadaya masyarakat setiap kali jembatan tersebut rusak berat. “Jika hanya mengharapkan swadaya dari masyarakat dengan bahan seadanya mau seribu kalipun akan tetap rusak. Apalagi di desa tetangga sedang dilakukan pengerjaan talud. Mobil yang melintasi jembatan tersebut bermuatan berat, ya pasti dalam seminggu saja akan rusak,” pungkas Chatrinne.(san/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *