Halut

Pedagang Rawajaya Akan Direlokasi Paksa

×

Pedagang Rawajaya Akan Direlokasi Paksa

Sebarkan artikel ini
Lapak pedagang Musiman di belakang pasar Inpres Tobelo (Foto : Muhrid Kanopa/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Pedagang rempah-rempah dapur berupa bawang, cabai dan tomat yang berjualan di seputaran emperan pertokoan hingga tratoar sepanjang kawasan Rawajaya Kecamatan Tobelo tak menutup kemungkinan akan ‘berperang’ melawan Pemkab Halmahera Utara. Pasalnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dikabarkan melakukan pemindahan (relokasi) terhadap mereka secara paksa ke gedung pasar Inspres II Rawajaya.

Kebijakan relokasi paksa ini bakal ambil Disperindag Halut lantaran disatu sisi tak ingin bangunan pasar Inpres II Rawajaya yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp.4 miliar lebih itu berakhir sia-sia alias rusak tanpa ada pemasukan ke kas daerah. Sementara disisi lain, para pedagang tetap menolak pindah, karena ngotot inginkan Pemkab Halut untuk buat jalan masuk ke pasar sebelum merelokasi mereka ke pasar baru tersebut, namun Pemda sendiri tak mungkin realisasi dalam waktu yang begitu singkat.

Kepala bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Halut, Muksin Mustika, pun mengaku bahwa pihaknya saat ini sudah kewalahan untuk relokasi pedagang ke pasar tersebut, karena berbagai upaya persuasive untuk mengajak pedagang untuk pindah tak pernah berhasil, karena masih menuntut akses masuk ke pasar.

“Saat kami melakukan pemindahan pedagang ke pasar Inpres Rawajaya, mereka tetap menolak dan meminta agar jalan yang menuju ke pasar harus di aspal, jika permintaan ini tidak direalisasi maka mereka tidak akan masuk ke pasar itu,”katanya, selasa (14/6).

Solusi alternatif untuk fungsikan pasar Inpres tersebut menurutnya, Disperindag Pemkab Halut berniat untuk melakukan relokasi secara paksa demi menyelamatkan bangunan pasar, namun rencana tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama Kadisperindag dan Bupati Halut. “Kami harus melakukan ini (relokasi pedagang,red) secara paksa, karena jika kita menunda-nunda pindah maka bisa berpotensi pasar tersebut rusak, jadi mau atau tidak kita harus pindahkan mereka,”tandasnya.

Semestinya lanjut Kabid Perdagangan Dispeindag Halut, pedagang harus manfaatkan pasar Inpres tersebut walaupun jalannya belum di aspal, karena cepat atau lambat Pemkab Halut pasti melakukan pengaspalan dan tentunya harus mengikuti proses. “Kami mau pedagang ini pindah dulu ke pasar inpres setelah itu baru Pemkab melakukan pengaspalan jalan menuju ke pasar, jika tidak maka pasar tersebut tidak ada manfaatnya,”tuturnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *