HARIANHALMAHERA.COM– sudah bertahun-tahun wilayah perbatasan antar Kabupaten, yakni Kecamatan Loloda Timur (Lotim) Kabupaten Halmahera Barat dengan Loloda Utara (Lolut) Kabupaten Halmahera Utara (Halbar-Halut) kunjung berkembang dari aspek infrastruktur jalan dan jembatan.
Wilayah tersebut hingga saat ini masih jauh dari perhatian pemerintah daerah baik tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat. Bahkan citra Loloda diberi label sebagai tempat pembuangan para abdi negara yang korban politik.
Tidak adanya perhatian pemerintah dalam pengembangan jalan dan jembatan itu tak henti-hentinya dikeluhkan warga setempat. Namun, para wakil rakyat (DPRD) Kabupaten maupun provinsi yang sering melintasi wilayah tersebut seolah menutup telinga dan mata atas aspirasi warga.
Buktinya, jalan dan jembatan sampai saat ini belum juga dibenahi. Jembatan misalnya, belum kunjung dibangung hingga membuat warga Loltim yang hendak pergi ke Lolut maupun ke Tobelo atau sebaliknya terpaksa terobos sungai menggunakan rakit. Kadang hujan deras membuat mereka terancam terbawa arus. Namun tetap nekat menyeberangi demi sesuap nasi dan kebutuhan hidup lainnya.
Seperti yang terpantau pada rabu (18/10), warga Lotim yang hendak pergi ke Lolut terpaksa naik rakit termasuk angkut kendaraan sepeda motor mereka untuk menyeberangi sungai setempat lantaran belum ada jembatan penghubung Lotim-Lolut, tepatnya di Desa Podol, Kecamatan Loltim, Kabupaten Halbar. Tampak juga satu unit mobil nekat seberangi sungai. Beruntung tidak banjir
“Kami warga Loloda Timur merasa seperti anak tiri di daerah ini, soalnya bertahun-tahun pemerintah daerah tidak pernah perhatikan jalan dan jembatan. Ini sama halnya pemerintah acuh dengan nasib kami yang penuh kesusahan,”kata Delson Ngongira, warga Lotim.
Warga pun menuturkan bahwa kondisi daerah yang terbelakang ini sering dijadikan bahan kampanye mengingat pemilu 2024 sudah dekat.
“Jaga saja, pemilu 2024 nanti akan ada yang datang buat janji, ini sebenarnya dosa, karena janji tidak ditepati,”ujar warga saat menyeberangi sungai.(tr-05)