Ancaman Penyakit Intai Orang Gendut

0
898
ILUSTRASI seseorang dengan kelebihan berat badan. (foto: via harianpost.co.id)

HARIANHALMAHERA.COM– SEMUA orang sadar, obesitas atau kelebihan berat badan, ternyata buruk bagi kesehatan. Namun faktanya, masih banyak orang yang masih terpengaruh dengan sajian makanan penyebab obesitas.

Diketahui, obesitas memang bukan penyakit. Namun, kondisi kelebihan berat badan ini merupakan pintu masuk berbagai penyakit. Obesitas dan diet yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular.

Melansi CNNIndonesia.com, obesitas merupakan kondisi saat seseorang memiliki penumpukan lemak yang berlebihan. Obesitas ditandai dengan kondisi fisik gemuk yang berlebih, lingkar pinggang, serta indeks massa tubuh (BMI) di atas 30.

Kelebihan berat badan ini memiliki sejumlah komplikasi kesehatan yang serius. Obesitas menyebabkan ketegangan pada tulang dan organ. Kondisi ini juga menimbulkan perubahan hormon dan metabolisme tubuh sehingga meningkatkan peradangan.

Menguti situs kesehatan Health Line, banyak orang tidak mengetahui obesitas bisa  berubah menjadi tipe 2. Ini artinya, diabetes terjadi saat gula darah meningkat. Biasanya, dipicu oleh diet yang tidak sehat seperti banyak gula, garam, dan lemak. Studi menunjukkan jika orang dengan obesitas menurunkan berat badan 5-7 persen dari berat badan dan berolahraga secara teratur, maka dapat mencegah diabetes tipe 2.

Selain itu, orang obesitas juga rentang terhadap penyakit jantung.  Pasalnya, timbunan lemak menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung. Arteri yang menyempit akibat timbunan lemak dan darah yang menggumpal meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Semua keadaan itu meningkatkan risiko penyakit jantung.

Demikian pula stroke yang terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Stroke menyebabkan kerusakan pada otak sehingga dapat menimbulkan kecacatan seperti gangguan bicara, otot melemah, dan kemampuan berpikir. Studi menunjukkan  obesitas meningkatkan risiko stroke hingga 64 persen.

Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker tertentu termasuk kanker payudara, usus besar, kantong empedu, pankreas, ginjal, prostat, leher rahim, dan ovarium. Studi pada 2012 menunjukkan 28 ribu kasus kanker pada pria dan 72 ribu pada wanita di AS berkaitan dengan obesitas.

Tidak hanya pernyakit seperti itu, obesitas juga rentan terhadap gangguan tidur, tekanan darah tinggi, liver, dan batu empedu (gallbladder).

Bahkan, penelitian menunjukkan korelasi kuat antara obesitas dengan gangguan depresi. Orang dengan obesitas kerap merasa kurang percaya diri sehingga berkontribusi besar terhadap stres dan depresi.

Perlu diketahui, bukan berarti orang dengan obesitas akan mengalami penyakit-penyakit ini. Namun, orang yang kelebihan berat badan lebih berisiko mengalami satu atau lebih penyakit-penyakit tersebut dibandingkan orang yang lebih langsing.(cnn/fir)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here