HARIANHALMAHERA.COM– Ada anggapan di kalangan milenial saat ini, bahwa rokok elektrik lebih aman dari rokok berbahan tembakau. Padahal, dalam studi ternyata rokok elektrik juga berbahaya bagi tubuh.
Cairan rokok elektrik diketahui berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Studi teranyar menemukan, cairan dengan varian rasa pada vape merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah.
Melansir CNNINdonesia.com, hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada Mei lalu ini menambah bukti bahwa cairan rokok elektrik dapat menghambat fungsi sel-sel tubuh yang berperan dalam kesehatan jantung.
“Masyarakat berpendapat bahwa rokok elektrik lebih aman, padahal tidak selalu,” ujar penulis studi sekaligus pakar kardiovaskular, dr Joseph Wu, melansir CNN.
Keyakinan itu berasal dari bahan kimia penyebab kanker yang lebih sedikit dan rasa manis pada rokok elektrik yang dianggap tidak berbahaya.
Dalam studi ini, tim peneliti menemukan bukti efek toksik pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan melindungi jantung. Beberapa bukti itu termasuk di antaranya gangguan pada fungsi sel dan munculnya tanda-tanda peradangan.
Para peneliti mengamati bagaimana respons sel saat bersentuhan dengan cairan rokok elektrik. Efek yang paling kentara terlihat pada cairan dengan rasa kayu manis. “Komponen rasa mana yang paling bertanggung jawab atas efek-efek ini serta cara kerjanya belum diketahui jelas,” ujar Wu.
Mengomentari hasil studi, sekelompok ahli kardiovaskular dari University of Massachusetts menganjurkan peneliti untuk melakukan tes pada sampel hewan. “Studi ini datang di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa produk vape dengan pilihan rasa mungkin lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya,” ujar mereka.
Sebelumnya, studi lain mengamati dampak produk rokok elektrik terhadap kesehatan jantung secara lebih luas. Studi pada 2018 lalu menunjukkan, penggunaan rokok elektrik harian berisiko terhadap serangan jantung, meski dengan probabilitas yang lebih rendah daripada perokok tembakau.
“Kita melihat semakin banyak bukti bahwa rokok elektrik berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung,” ujar pakar kardiovaskular NYU Langone Health, dr Lawrence Phillips, mengomentari penelitian.
Menurut Phillips, tak tepat membandingkan rokok tembakau dengan rokok elektrik. “Apa yang kita temukan adalah bahwa keduanya memiliki risiko kesehatan,” katanya.(cnn/fir)