Kesehatan

Benarkah Gula Merah Lebih Sehat daripada Gula Putih?

×

Benarkah Gula Merah Lebih Sehat daripada Gula Putih?

Sebarkan artikel ini

HARIANHALMAHERA.COM–KEBERADAAN gula merah sebagai pelengkap aneka minuman, memang lagi tren saat ini. Karena gula merah sering disebut memberikan rasa manis yang khas.

Sejumlah mitos pun bermunculan mengenai gula merah. Salah satunya, lebih sehat dibandingkan gula  putih. Meski kemudian mitos-mitos itu terbantahkan oleh sejumlah fakta tentang gula merah.

Sebagaimana diberitakan CNNIndonesia.com, gula merah merupakan gula yang terbuat dari ekstrak tebu yang dikristalisasi, sama seperti gula pasir atau gula putih. Bedanya, gula merah ditambahkan sirup molase sehingga berwarna cokelat kemerahan.

Selain dua jenis gula ini, ada pula gula aren atau palm sugar yang terbuat dari nira. Gula aren belakangan ini tengah populer, apalagi kalau bukan karena aneka kopi racikan dengan tambahan gula aren. Setiap jenis gula memiliki kandungan tersendiri.

Apakah benar gula merah lebih bernutrisi dibandingkan gula putih? Center for Food Safety menyatakan semua jenis gula baik gula merah, gula putih, madu, sirup, mengandung nutrisi yang sangat mirip. Setiap 1 gram mengandung 4 kilo kalori energi dan sangat sedikit nutrisi lain.

Namun, gula merah mengandung molase yang tidak dimiliki gula putih. Molase adalah sumber kalium. Akan tetapi, molase pada gula merah tidak berdampak signifikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Selain itu, gula merah juga tidak lebih sehat dibandingkan gula putih. Tubuh memetabolisasikan gula yang dikonsumsi secara merata. Asupan gula yang berlebih baik gula merah, maupun gula putih, madu, sirup dapat memberikan energi ekstra dan berdampak pada kesehatan.

“Gula merah tidak lebih sehat daripada gula putih, itu hanya mitos,” ungkap Moch Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood dalam webinar, Selasa (16/6).

Tidak benar gula merah lebih sehat karena efek terhadap tubuh tergantung pada seberapa banyak gula yang dikonsumsi. Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula 50 gram sehari atau sekitar 4 sdm. Konsumsi gula yang berlebih dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

“Yang bikin berbahaya dalam gula adalah kandungan kalori tinggi dalam gula. Gula pasir jawa dan batu hampir sama. Secara intake kalori dalam hubungan ke gula darah itu sama saja,” sebut Aldis.

Sebagai perbandingan, berdasarkan data USDA, jumlah kalori 1 sendok teh gula pasir adalah 16 kkal, gula palem atau gula jawa adalah 10 kkal, dan brown sugar adalah 15 kkal.(cnn/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *