HARIANHALMAHERA.COM–PENYAKIT kuning pada bayi, bukanlah penyakit baru. Di Indonesia sudah banyak kasus. Bayi pun harus mendapat perawatan intensif melalui incubator. Namun, tak jarang pula nasehat para orangtua untuk menjemur bayi setiap paginya, agar terhindar dari penyakit kuning.
Melansir Health Line via kompas.com, penyakit kuning atau disebut newborn jaundice cukup sering terjadi pada bayi baru lahir yang usianya belum mencapai dua minggu. Penyakit kuning muncul karena bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin merupakan pigmen berwarna kuning yang terkandung di dalam darah dan tinja.
Bilirubin diproduksi tubuh ketika sel darah merah hancur secara alami. Pada bayi yang sudah berumur beberapa bulan hingga orang dewasa, bilirubin akan bergerak melewati hati hingga akhirnya dikeluarkan tubuh. Namun pada bayi baru lahir, hati mereka belum berkembang sempurna sehingga belum cukup matang mengeluarkan bilirubin dari tubuh.
Seiring dengan kondisi ini, banyak masyarakat percaya bahwa dengan menjemur bayi dapat mencegah penyakit kuning, selain manfaat mendapat asupan vitamin D untuk si kecil. Sebetulnya anggapan tersebut tak sepenuhnya salah. Karena memang ada beberapa kasus sakit kuning yang perlahan sembuh karena terkena sinar maahari.
Namun perlu dicatat, menjemur bayi setiap pagi bukanlah satu-satunya cara untuk mengobati sakit kuning. Pada kebanyakan kasus, penyakit kuning pada bayi baru lahir dapat hilang dengan sendirinya seiring hati bayi yang mulai berkembang.
Selain itu, ketika bayi mulai menyusu pada ibu, ini juga membantu bilirubin keluar dari tubuh. Pada umumnya, penyakit kuning pada bayi akan hilang dalam 2 hingga 3 minggu. Ketika si kecil terus diberi ASI, diharapkan bilirubin dapat keluar melalui feses. Jika feses bayi berwarna kecokelatan atau kekuningan, tak usah khawatir. Itu merupakan feses yang mengandung bilirubin.
Dalam dunia kedokteran, jika tubuh bayi terus menguning, dokter akan melakukan fototerapi (filtered sunlight) untuk membantu menyingkirkan kelebihan bilirubin dalam tubuh si kecil. Yakni, menyinari tubuh bayi dengan lampu bili-light.
Menurut sebuah penelitian yang dimuat di The New England Journal of Medicine tahun 2015, prosedur ini jauh lebih efektif dan minim efek samping untuk mengobati penyakit kuning pada bayi, ketimbang dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.(kpc/fir)