HARIANHALMAHERA.COM– Roti sudah menjadi konsumsi wajib masyarakat Indonesia, terutama sebagai menu sarapan. Dari beragam jenis roti, ternyata paling banyak di Indonesia adalah roti tawar (putih). Namun, kabarnya mengonsumsi roti putih ini membuat badan cepat gemuk, benarkah?
Diketahui, roti putih tergolong dalam karbohidrat sederhana sehingga sering dianggap tidak sehat dibanding dengan roti gandum utuh (whole grains). Namun, ada pendapat berbeda yang disampaikan ahli nutrisi Graeme Tomlinson.
Menurut dia, tidak perlu menjauhi roti putih ketika sedang diet. Dari segi energi, kata Tomlinson, tidak ada perbedaan antara roti tawar putih atau atau roti gandum. Roti gandum memang mengandung lebih bayak serat yang membuat kita kenyang lebih lama.
“Roti putih tidak perlu ditakuti karena yang berbahaya adalah pendamping roti, seperti selai manis, jelly, atau pun mentega. Bahan tambahan itulah yang menambahkan kalori ekstra dalam roti yang akan dikonsumsi,” kata Tomlinson, dikutip dari grid.id.
“Jadi, semua ini bukan tentang jenis roti yang kita pilih. Meskipun tampaknya tidak signifikan, mentega menjadi faktor yang hampir menggandakan nilai kalori dari roti yang kita konsumsi,” ucapnya.
Menurut Tomlinson, selai kacang membuat kalori naik dalam roti, baik roti tawar putih atau gandum karena kalori dari selai lebih padat dari kalori dalam roti itu sendiri. Pemahaman ini seharusnya membantu orang menghindari mitos keliru seputar bahan makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
Menurut Tomlinson, mengklaim roti sebagai masalah gizi sama artinya dengan menghancurkan variabel yang sangat kecil. “Kelebihan kalori dari waktu ke waktu lah yang menyebabkan kenaikan berat badan, bukan roti,” tambahnya.
Di sisi lain, sebuah riset di 2015 yang diterbitkan National Institute of Health, berhasil mengungkap kaitan antara roti dan penambahan berat badan. Hasil riset membuktikan hal yang sedikit bertentangan dengan pemaparan Tomlinson.
Menurut peneliti, mengurangi konsumsi roti tawar putih dalam diet mediterania dikaitkan dengan kenaikan berat dan lemak perut yang lebih rendah. Namun, dari hasil riset atau pemaparan Tomlinson kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang mempengaruhi berat badan bukan hanya roti yang kita konsumsi.(gid/fir)