HARIANHALMAHERA.COM–Setelah menjalani karantina selama dua pekan, Wali Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Capt Ali Ibrahim, kemarin resmi mengginggalkan Sahid Bela Hotel Ternate, tempat dia dan ratusan pasien Covid-19 di karantina.
Kepergian Ali dari Hotel Sahid bukan lantaran orang nomor satu di Tidore itu telah dinyatakan sembuh. Namun, suami dari mendiang Sulamah Ali Ibrahim itu memilih menjalani karantina mandiri di kediamanya di Kelurahan Gamtufkange, Kecamatan Tidore Pemindahan tempat karantina politisi PDIP ini sesuai Berita Acara Penyerahan Pasien dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Malut kepada GTPP Covid-19 Tikep dengan nomor 50/LKGT/VI/2020 yang ditandatangani Ketua Koordinator Sahid Bella, dr. Andi Sakurawati.
Dengan penyerahan ini, maka proses karantina Ali Ibrahim kini menjadi tanggungjawab sepenuhnya GTPP Covid-19 Tikep. Karenanya, selain mengikuti protokol penanganan pasien Covid, selama menjalani karantina di rumahya, Ali akan dipantau terus tim medis dan GTPP Covid-19 Tikep.
Juru bicara (jubir) GTTP Covid-19 Tikep Saiful Salim disela-sela menjemput sang Wali Kota di Sahid Bela Hotel kemarin menjelaskan alasan pemindahan lokasi karantina guna menghindari kontak dengan pasien positif lain, dengan begitu proses penyembuhan lebih cepat dengan
adanya teraphy yang diberikan dokter.
Tidak hanya itu, selama menjalani karantina di rumah, Ali juga bisa memantau jalannya roda pemerintahan. “kita di Tidore juga ada merawat pasien Positif lainnya, sehingga Pak Wali juga bisa dirawat di Tidore, dengan pertimbangan kondisi Pak Wali yang sudah membaik,”jelasnya.
Ali melalui Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Tikep, Asis Hadad juga menitipkan pesan kepada para pasien Covid 19 yang masih menjalani karantina di Sahid Hotel agar tetap semangat, saling memberikan dukungan dan doa serta. “Yang penting patuhi protokol kesehatan agar cepat pulih dan kembali berkumpul bersama keluarga masing-masing,”katanya.
Asis Hadad menambahkan bahwa Walikota juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga warga Kota Tikep yang telah ikut mendoakan kesembuhannya.
Sebagaimana diketahui, Ali dinyatakan positif Covid-19 pada 28 April 2020 dan tercatat sebagai pasien 128. Yang bersangkutan sebelumnya di rawat di RSUD Chasan Bosoeirie Ternate, kemudian dipindahkan ke Sahid Bela Ternate karena kondisi mulai membaik.
Sementara itu, penambahan kasus positif baru di Malut pada Senin (15/6) tidak terlalu banyak. Ini lantaran jumlah spesimen yang diperiksa melalui tes cepat molekuler (TCM) di RSUD Chasan Boesoirie (CB) Ternate hanya sedikit yakni lima spesimen.
Kelima spesimen itu masing-masing milik empat orang pasien dimana, dua spesimen untuk diagnosa dan dua spesimen follow up. Hasilnya, terdapat dua pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif.
Dua kasus baru ini pun semuanya berasal dai Kota Ternate. Dengan tambagan dua kasus baru itu, maka total kasus positif Covid-19 di Malut sebanyak 312 orang. “Kasus baru ini kami sebut sebagai kasus 311 sampai dengan kasus 312,” ujar jubir GTPP Civid-19 Malut dr. Alwia Assagaf.
Namun, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malut itu tidak menjelaskan alasan sehingga jumlah spesimen yang diperiksa kali ini hanya sedikit. Kemarin juga tidak ada penambahan pasien sembuh dan meninggal. Jumlahnya masih tetap yakni 48 orang pasien sembuh dan 22 pasien
meninggal Sedangkan jumlah orang tanpa gejala (OTG) terjadi penurunan sebanyak 89 orang di Kabupaten Halsel, Haltim dan Pulau Morotai karena telah selesai masa pemangauan 14 hari sehingga jumlah OTG kini tersisa 881 orang. “Selain pengurangan ada juga penambahan yang
terdalat di Kabupaten Halut dan Kota Tidore,” jelasnya.
Untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tidak ada perubahan tetap 77 orang. Begitu pula dengan pasien dalam pengawasan (PDP) masih tetap di angka 40.(lfa/pur)
