PolitikTernate

PKB-PKS Bisa Ketinggalan Kereta di Pilwakot Ternate

×

PKB-PKS Bisa Ketinggalan Kereta di Pilwakot Ternate

Sebarkan artikel ini
Balon Wali Kita Yamin Tawary menerima rekomendasi dari PPP (Foto : Istimewah)

HARIANHALMAHERA.COM–PETA politik  jelang pembukaan pendaftaran calon wali kota dan wakil wali Ternate semakin dinamis. Jumlah kontestan yang akan bertarung memperebutkan kursi Wali Kota dan Wawali pun semakin mengerucut.

Setelah Merlisa Marsoly-Juhdi Taslim (MAJU) dan Muhammad Hasan Bay-Asghar Saleh (MHB-GAS) yang sejauh ini telah memenuhi syarat pencalonan, bakal segera menyusul bapaslon Yamin Tawary-Abdullah Taher (Yamin-ADA).

Ini menyusul bapaslon yang mengusung slogan Ternate Hebat itu kemarin resmi mengantongi rekomendasi dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan). PPP sebelumnya memang menerbitkan surat tugas kepada tiga bapaslon termasuk kepada Yamin.

Dua bapaslon lain yang menerima surat tugas partai berlambang Ka’bah ini yakni M Tauhid Soleman-Nursiah Abdul Harus (TAUSHIAH) dan Ikbal Jabid-Jasri Usman (Ikbal-Jasri)

Namun, dari ketiga bapaslon ini, PPP justeru menjatuhkan pilihan kepada Yamin-Abdullah lewat SK DPP nomor 181/SK/DPP/C/VIII/2020. “Kami sangat bersukur atas kepercayaan ini, setelah dengan sah menerima syarat dukungan atau B.1-KWK dari PPP,” terang Yamin via ponsel Senin (24/8).

Dengan dukungan PPP (tiga kursi) ini, Yamin-Abdullah hanya tinggal menunggu rekom Partai Demokrat untuk mengantarkan mereka lolos pencalonan. Sebab sejauh ini, mereka baru mengantongi dua rekom partai dengan jumlah 4 kursi. Satu kursi lainnya dari Perindo.

Yamin menegaskan rekom partai demokrat akan segera diberikan dalam waktu dekat. “Rabu nanti kita akan menunggu rekomendasi B.1-KWK dari partai Demokrat,” ungkapnya.

Dukungan PPP ke Yamin-Abdullah pun membuat jalan tuga bapaslon masing-masing TAUSIAH, Ikbal-Jasri, serta Iswan Hasjim-Nurlaila Armayn (Iswan-Ila) untuk bertarung di Piwako pun kandas.

Memang, selain Demokrat (4 Kursi) masih ada tiga partai lain yang belum menyatakan sikap pasti. Yakni PKS (1 Kursi), Nasdem (3 Kursi), dan PKB (4 kursi). Meski begitu, peluang untuk membentuk poros baru sulit terwujud.

Sebab, Nasdem sendiri yang sebelumnya mendukung TAUSIAH, menurut informasi yang diperoleh, kuat akan mengalihkan dukungan ke MHB-GAS. Sedang Demokrat pun sudah dipastikan ke Yamin-Abdullah.

Jika skenario tersebut terjadi, maka PKS yang sebelumnya mendukung Iswan-Ila dan PKB yang belakangan memilih sikap mendukung Muhajirin Bailussy, pun harus pasrah untuk memilih siapa diantara tiga bapaslon yang akan mereka dukung.

Kendadti begitu, Akademisi Universitas Khairun Unkhair), Abdul Kadir Bubu, menilai peluang muncul poros baru yang dimotori NasDem, PKB dan PKS bisa saja terjadi. “Sebab dalam politik, hingga memasuki injurry time seperti ini, apapun bisa terjadi,” singkatnya. (lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *