HARIANHALMAHERA.COM–Seperti pepatah, hidup segan mati tak mau. Begitulah nasib PT Alga Kastela, salah satu anak usaha PT holding company, perusahaan daerah (Perusda) milik Pemkot Ternate.
Bagaimana tidak ? Kendati bertahun-tahun dalam kondisi ‘sekarat’, Pemkot masih enggan untuk menutup penrusahaan pengelola rumput laut itu. Apalagi, di tahun ini, PT Alga juga sudah tidak lagi mendapat suntikan APBD dalam bentuk dana penyertaan modal.
Ketiadaan suntikan modal ini pun membuat pihak manajemen PT Alga Kastela terpaksa memberhentikan belasan karyawannya karena tak sanggup lagi memberikan gaji mengingat anggaran operaional yang terbatas.
Dirut PT Alga Kastela Sarman Saroden, menuturkan dari total 19 karyawan, 13 diantaranya telah di PHK.” Yang tersisa dua manejer, bendahara, penjaga kantor dan termasuk saya,” katanya, Rabu (12/8).
Untuk mendapatkan anggaran operasional, PT Alga terpaksa mengajukan pinjaman modal kepada Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp 5 Miliar dengan bunga 3 persen.
Saat ini usulan pinjaman itu tengah diproses. “Kemungkinan setelah 17 Agustus, pak wali akan menghadapn Dirjen untuk bisa memastikan bantuan kementerian di secapat di serahkan agar PT Alga bisa hidup kembali,” katanya.
Ketika ditanya apa langkah Pt Alga jika jika usulan pinjaman itu tidak disetujui ? Mantan advokat ini justeru optimis usulan itu bisa dipenuhi KKP.
“Karena pak wali juga berharap PT Alga bisa bangkit kembali,” terangnya.
Semenjak beroperasi, PT Alga sendiri sampai saat ini tidak mampu memberikan kontribusi kepada daerah. Sebaliknya, terus merugi. Padahal, setiap tahunnya, Pemkot melalui APBD terus menggelontorkan penyertaan dana modal kepada PT Alga. (tr3/pur)
