Ternate

Mahasiswa Sebut Ada Mafia Dibalik Kelangkaan BBM

×

Mahasiswa Sebut Ada Mafia Dibalik Kelangkaan BBM

Sebarkan artikel ini
Aksi Demo puluhan mahasiswa terkait kelangkaan BBM

HARIANHALMAHERA.COM–Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Ternate, ikut disikapi para mahasiswa dari berbabagi elemen organisasi dengan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota Ternate kemarin (15/11).

Dalam aksi demo itu, para mahasiswa menilai ada mafia dibalik kelangkaan BBM yang berujung sulitnya warga mendapatkan BBM. “Bahkan, ketika hendak membeli BBM di SPBU hingga ke pengecer pun sangat sulit,” terang Adrian, koordinator aksi dalam orasinya

Dia pun mencurigai ada penyulundupan BBM yang terjadi saat sejak lama, namun Pemerintah maupun pihak penegak hukum tidak melihatnya dengan seksama.

“Kenapa mafia BBM ini tidak bisa ditangkap? Itu karena sang mafia BBM memiliki kekuasaan yang besar, sehingga pihak kepolisian tidak bisa menangkapnya,” tegasnya. “Jangan-jangan pihak kepolisian bersekongkol dengan mafia BBM,” sambugnya.

Para mahasiswa ini juga mendesak Polda Maluku Utara segera membentuk tim investigasi dalam kasus kelangkahan BBM di Ternate dan di semua daerah di Malut.

Menurutnya, ada sejumlah SPBU di Kota Ternate, namun selalu saja kehabisan stok. Sehingga warga menjadi bingung dan kesulitan untuk memperoleh BBM.

Dalam aksi ini, pengnjuk rasa menegaskan Pemkot juga harus menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat Kota.  “Setelah menang, mereka yang duduk dikursi jabatan kekuasaan malah lupa dengan rakyatnya yang dulu mendukungnya dengan mati-matian,”cetusnya.

Kepala Kesbang Pol Ternate Abdulah Sadik yang sempat bertemu dengan masa aksi memastikan bakal memfasilitasi pertemuan dengan intansi teknis terkait guna membahas tuntutan mahasiswa.

“Jadi soal tuntutan ini segera kami dari Pemkot akan memfasilitasi dengan mengundang pihak Depot Pertamina,pemilik SPBU,KAbag Ekonomi dan aparat keamanan serta mahasiswa untuk duduk bersama membahas soal ini.Percayakam kepada kami,nantinya akan kami fasilitasi.

Bakan, Abdullah memastikan telah berkordinasi dengan Kepala Depot Pertamina Jambula yang berjanji bakal hadir dalam rapat dengan menghadirkan seluruh pejabat Pertamina guna menjelaskan hal itu

Ada delapan point turunan para mahasiswa. Yakni mendesak pembangunan pangkalan minyak tanah di setiap pelabuhan,  mendesak Pertamina segera sosialisasi kebutuhan pemakalan BBM di Malut.

Meminta Pemkot segera melakukan pengawasan terhadap kinerja SPBU, segera bentuk kembali regulasi tentang distribusi BBM.

Mendesak Pemprov segera turunkan haga BBM jenis pertamax dengan harga yang wajar, menangkap dan adili mafia BBM., hadirkan BBM jenis premium, dan Pemprov dan Pertamina diminta harus bertangung jawab penuh akan kenaikan harga BBM.(par/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *