HARIANHALMAHERA.COM–PDI Perjuangan rupanya terlanjur optimis jika koalisi dengan dengan partai Golkar di tingkat Nasional antara mengakar di Pilkada serentak di Malut hingga lupa bahwa di Politik, tidak ada yang namanya kawan maupun lawan. Yang ada hanyalah kepentingan.
Buktinya, tidak ada satupun kader PDI Perjuangan yang maju di Pilkada serentak mendapat dukungan dari partai berlambang pohon beringin ini. Termasuk didalamnya, Ketua PDI Perjuangan Malut Muhammad Senin yang maju berdampingan dengan Capt Ali Ibrahim (AMAN) di Pilwakot Tidore Kepulauan (Tikep).
Padahal, sebelumnya wakil wali kota (wawali) Tikep itu sempat menggembar gemborkan bahwa Golkar akan berkoalisi dengan PDI-P di Piwakot Tikep dan Ternate. Kenyataanya, di Pilwakot Tikep, Golkar memutuskan mendukung kadernya Salahuddin Adrias yang berpasangan dengan Muhammad Djabir Taha (SALAMAT).
Kemarin, melalui Korwil Wakil Ketua Bidang Pemenangan Maluku-Malut Hamsa Sangaji, rekomendasi itu diserahkan langsung kepada mantan Wawali Tikep itu di Kantor DPP. “Rekomendasinya sudah diserahkan dalam bentuk B1.KWK,” terang Adrias.
Dengan adanya dukungan Golkar ini, SALAMAT resmi mengantongi tiga partai dengan total 7 kursi. Dua partai sebelumnya yang mendukung Bapaslon ini adalah PKB (3 kursi), dan Demokrat (2 kursi). Selain itu, mereka juga mengantongi rekomendasi dua parpol non kursi yakni Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sebelumnya PDIP juga kecele di Pilwakot Ternate. Balon wali kota dari PDIP, Merlisa Marasoly yang digadang-gadang mendapat rekom Golkar karena unggul dalam hasil survey internal partai, justeru gagal. Beringin malah memilih kadernya Muhammad Hasan Bay yang berpasangan dengan Asghar Saleh (MHB-GAS).
Rekomendasi Gplkar kepada MHB-GAS ini diserahkan Sabtu malam pekan kemarin oleh Waketum Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung yang mewakili Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar, Sabtu (21/8)
Pemberian rekom Golkar Nomor SKEP-271/DPP/GOLKAR/VIII/2020 itu, sekaligus mengantarkan MHB-GAS sebagai bapaslon kedua yang telah memenuhi syarat pencalonan dengan total enam kursi masing-masing dari Gerindra (2 kursi), Hanura (1 kursi) dan Golkar (3 kursi).
Hingga berita ini ditulis, belum ada penyataan dari pengurus PDI Perjuangan Malut terkait sikap partai Golkar yang enggan berkoalisi dengan PDIP di Pilwako Tikep dan Ternate ini.
Namun, bagaimana pun juga, partai berlambang moncong putih ini patut kecewa dengan sikap Golkar yang hanya bertepuk sebelah tangan. Sebab, disaat beberapa kadernya yang maju di Pilkada tidak didukung Golkar, sebaliknya PDI-P justeru mendukung kader Golkar yang maju di Pilkada. Salah satunya, Balon Bupati Kepulauan Sula (Kepsul) Fifian Ade Ningsih Mus.
Adik kandung Ahmad Hidayat Mus (AHM) yang berpasangan dengan M. Saleh Marasabesy (FAM) itu juga kemarin resmi menerima rekom dari Golkar yang diserahkan bersamaan dengan rekom ke SALAMAT.
Selain di Kepsul, koalisi PDI-P dan Golkar juga terjadi di Pilkada Halsel dengan mengusung Bapaslon Usman Sidik-Ali Hasan Bassam Kasuba (Usman-Bassam). Selebihnya di lima daerah, Golkar dan PDI-Perjuangan menjadi rival. (tr3/pur)