HARIANHALMAHERA.COM – Berpulangnya orang nomor tiga di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) berinisial ASS, pada Sabtu (24/5), menyisahkan beragam spekulasi di tingkat masyarakat. Wacana transmisi lokal kasus Covid-19 pun berhembus.
Namun pihak Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Penyebaran Covid-19 Tikep, tak mau gegabah menyimpulkan hal itu. Sebab, ada indikator yang menjadi ukuran dalam menentukan sebuah penyebaran virus. Adalah kajian epidemiologi.
Epidemiologi sendiri adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit, serta faktor yang terkait dengan hal ini di tingkat populasi.
“Dari situ baru bisa ditentukan, apakah sudah terjadi transmisi lokal atau belum,” jelas Juru Bicara Satgas Covid-19 Tikep, Saiful Salim, dalam keterangan tertulis lewat pesan WhatsApp yang diterima Harianhalmahera.com, Minggu malam (25/5).
Karena menurut dia, almarhum ASS tidak ada riwayat perjalanan dari luar daerah. Namun yang bersangkutan dikabarkan sempat ke kantor BPK di Ternate. “Dan terima APD (alat pelindung diri) juga. Jadi sementara kita dalami,” katanya.
Sebelumnya, Jubir Satgas Covid-19 Maluku Utara (Malut), dr. Alwia Assagaf, mengatakan hasil terkonfirmasi positif itu, berdasarkan tes cepat molekuler (TCM) di Laboratorium RSUD CB yang diterima pada Minggu (24/5).
Dengan begitu, lanjut Alwia, pria berusia 57 tahun berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu, tercatat kasus positif Covid-19 ke-100 di Malut.
Sedangkan jumlah kasus meninggal karena Covid-19, kata dia, menjadi 5 orang. “Pasien baru yang meninggal ini tidak ada riwayat perjalanan,” jelasnya. (Kho)