Tidore Kepulauan

Pelabuhan Penyebrangan Sofifi Mulai Ditutup

×

Pelabuhan Penyebrangan Sofifi Mulai Ditutup

Sebarkan artikel ini
Kapal laut Maming asal Sofifi berlabuh di dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bastiong, Ternate. FOTO ANTARA

HARIANHALMAHERA.COM Aktivitas penyerbarangan kapal Ferry rute Ternate-Sofifi maupun sebaliknya terhitung hari ini ditutup sementara. Penutupan aktivitas pelabuhan Ferry yang berada di Desa Galala, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan itu dilakukan dalam rangka perbaikan konstruksi kerusakan pelencengan jembatan.
Mengingat Pelabuhan tidak mampu lagi menahan beban. Dengan ditutupnya sementara aktivitas di pelabuhan Galala, maka layanan angkutan penyeberangan lintasan Ternate-Galala dan Dowora-Galala dialihkan ke Gita dan Sidangoli, Halbar.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Tikep Daud Muhammad dalam jumpa pers mengatakan, terkait pengalihan rute ini, Pemkot sudah berkoordinasi dengan Balai Perhubungan Darat mewakili Kementerian Perhubungan, dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) beserta pemilik kapal lain yang beroperasi di pelabuhan Ferry Galala.
“Hari ini (kemarin, Red) surat juga sudah disiapkan, suratnya mulai berlaku besok (hari ini, Red) dan pekerjaan mulai dikerjakan besok. Untuk pengalihan arus ini didalam surat itu kami akan sampaikan ada beberapa pelabuhan yang sudah ada, yaitu di Gita dan di Sidangoli,” terang Daud lewat rilis yang disampaikan humas Tikep
Namun untuk rute ke Gita tidak diperkenankan menggangkut kendaraan di atas roda empat. Hanya bisa mengangkut kendaraan roda dua, orang dan roda empat. Sebab, kondisi pelabuhan Gita adalah pelabuhan laut yang hanya melayani kondisi angkutan di bawah roda empat dan orang.
“Kita bukan mengejar target distribusinya, kita upayakan pertama adalah keselamatan dan pelayanan. Kami tidak mau jangan sampai kita paksakan terus pelabuhan yang seperti ini, kalau terjadi apa-apa nanti disalahkan. Kita utamakan dulu keselamatan,” ujarnya.
Pemkot juga telah meminta kepada Camat Oba Utara dan Kepala Desa Galala, agar menyosialisasikan penghentian sementara aktivitas penyebrangan ke Galala ini, agar diketahui oleh masyarakat.
“Kita menahan diri dulu, kita perbaiki dulu, mudah-mudahan dalam waktu dekat dia sudah selesai pengeringannya. Mudah-mudahan ini sudah selesai semua baru kita aktifkan kembali pelabuhan Ferry Galala,” ujarnya.
Meski belum bisa memastikan kapan pengertian aktivitas di pelabuhan penyebrangan Galala berakhir, dia menjanjikan tidak akan sampai memasuki Ramadan. “Kita upayakan sebelum bulan puasa itu seluruh aktivitas pelabuhan ferry Galala sudah bisa dibuka kembali,” jelasnya.
Daud menjelaskan, ada dua item pekerjaan di pelabuhan Galala yang akan dilaksanakan. Masing-masing, konstruksi plengsengan yang menggunakan APBD sebesar Rp 190 juta serta renovasi ruang tunggu yang bersumber dari APBN sebesar Rp1 miliar lebih.
“Kita upayakan dua pekerjaan ini dikerjakan bersamaan, tapi kita usahakan pertama adalah pelencengan pelabuhan yang sudah tidak layak lagi dilakukan pemuatan bongkar muat barang maupun orang naik turun, baik roda dua sampai roda empat ke atas,” tukasnya.
Sementara itu, pantauan Harian Halmahera malam tadi, aktivitas di pelabuhan penyebrangan Sofifi di Desa Galala tampak tak ada lagi satupun kendaraan yang terlihat.
Meski ditutup sementara, namun para pedagang yang menempati lapak-lapak yang ada di dalam areal pelabuhan sebagian masih ada yang berjualan.(hms/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *