EditorialKolom

Kejutan Perempuan

×

Kejutan Perempuan

Sebarkan artikel ini

PENUH kejutan. Itulah yang terlihat dari survei yang dilakukan Y-Publica. Kejutan pertama, ternyata perebutan tiga kursi DPR RI masih dihiasi muka lama dan partai lama.

Kejutan kedua, partai-partai baru masih kurang terterima di masyarakat. Ini tentunya dipengaruhi intensitas partai melakukan sosialisasi keberadaan partainya dan tentunya kualitas orang-orang di dalamnya.

Ini terlihat pasca reformasi. Keruntuhan Soeharto dari tampuk kepresidenan, tidak serta merta merobohkan pohon ‘beringin kuning’. Justru sebaliknya, partai Golongan Karya (Golkar) mampu menjadi partai kedua terbesar dalam perolehan suara di Pemilu 1999.

Kejutan terakhir, yakni keterwakilan perempuan dalam dunia politik. Hasil survei Y-Publica menempatkan caleg dari PDI-P Irine Roba dan dari Partai Golkar Alien Mus, dua teratas dalam survei.

Ini tentunya menjadi kado terindah bagi perempuan di Maluku Utara. Meski baru sebatas hasil survei, paling tidak keberadaan dua srikandi ini sudah cukup diperhiotungkan dalam dunia politik, yang selama ini didominasi laki-laki.

Apalagi, 8 Maret kemarin, perempuan seluruh dunia baru merayakan hari kebangkitan perempuan international. Kehadiran Irine dan Alien menjadi harapan baru munculnya kesadaran perempuan dalam dunia politik. Kehadiran keduanya menjadi membuka lebar kesadaran bahwa perempuan bisa bersaing dengan laki-laki di pentas lebih besar.

Sebagaimana aturan perundang-undangan yang mewajibkan keterwakilan perempuan minimal 30 persen di atas kertas, harus menjadi perjuangan semua perempuan untuk diwujudnyatakan dalam keterpilihan di lembaga legislatif.

Karena selama ini, terpenuhinya kuota dalam DCT parpol selalu tidak sebanding dengan keterwakilan perempuan di legislatif. Hasilnya, peran perempuan yang diharapkan bisa memperjuangkan kepentingan perempuan, tidak berdampak signifikan.

Bisakah perempuan memiliki visi yang sama? Ini yang masih menjadi perdebatan. Padahal, data pemilih perempuan dan laki-laki di Maluku Utara tidak berbeda jauh.

Mengacu data KPU dari DPT Pemilu 2019 yang ditetapkan sebanyak 789.123 jiwa. Pemilih laki-laki sebanyak 398.076 orang dan perempuan 391.047 orang. Jika perempuan bisa satu visi, tidak menutup kemungkinan dua kursi DPR RI akan diwakilkan perempuan.

Demikian pula pada tingkatan Dewan Provinsi (Deprov) dan Dewan Kabupaten/Kota (Dekab/Dekot), keterwakilan 30 persen perempuan bisa menjadi kenyataan. Bukan hanya sebatas syarat pengajuan calon semata oleh parpol. Semoga.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *