HalutPeristiwa

Gereja Imanuel Gamsungi Terbakar, Diduga Disebabkan Korsleting Listrik

×

Gereja Imanuel Gamsungi Terbakar, Diduga Disebabkan Korsleting Listrik

Sebarkan artikel ini
TERBAKAR: Gereja Imanuel Gamsungi dilalap si jago merah sekira pukul 23.15 WIT, api diduga berasal dari korsleting listrik.(foto: Faisal/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM— Kebakaran hebat terjadi di Halut, malam tadi, Kamis (18/2). Gereja Imanuel Gamsungi yang diketahui menjadi pusat aktivitas kegiatan Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH), hangus dilalap api. Dari olah tempat kejadian (TKP) sementara yang dilakukan kepolisian, diduga peristiwa itu diperkirkan terjadi sekira pukul 23.15 WIT, penyebabnya korsleting listrik.

TERBAKAR: Gereja Imanuel Gamsungi dilalap si jago merah sekira pukul 23.15 WIT, api diduga berasal dari korsleting listrik.(foto: ist)

Sebagaimana keterangan saksi Aser Manikomen, dia mengaku melihat percikan api pertama kali di bagian pintu samping bagian bagian atas sekira pukul 23.15. Saksi lainnya, Ricky yang juga melihat kejadian itu langsung menuju ke gereja.

Ricky bahkan menerobos masuk ke dalam gereja melewati pintu belakang sebelah Utara. Dia nekat untuk menyelamatkan beberapa inventaris gereja. Keyboard, pohon natal, spiker, dan beberapa alkitab, berhasil dibawa keluar.

“Melihat api yang sudah menyala dari dalam gereja, saya berlari menuju gereja untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam,” terangnya.

BANTU: Water canon Polres Halut ikut membantu memadamkan api.(foto: ist)

Dari laporan saksi lain Ibu Eni, warga Desa Gamsungi, mengaku bahwa sekira pukul 23.30 WIT, dirinya sedang duduk di depan rumah. Dia melihat ada kobaran api di atas samping kanan gedung. Seketika itu dia berteriak bahwa gereja  terbakar.

Mendengar teriakan tersebut, masyarakat sekitar dengan spontan langsung ke lokasi kejadian untuk memadamkan kobaran api dengan alat seadaanya, akan tetapi tidak bisa dijangkau karena kobaran api tersebut berada di atas gedung.

Ros Poniskory, warga Desa Gamsungi, yang berada di lokasi kejadian mengaku mendengar teriakan dari Inu Eni. Dia yang berada dalam rumah, langsung lari keluar melihat kejadian. Ternyata betul gedung gereja sudah terbakar, dirinya ikut membantu masyarakat sekitar untuk memadamkan api.

Melihat api yang semakin membesar dari dalam gereja, masyarakat yang berada di sekitara langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Halut, Polsek Tobelo, dan Damkar Halut, untuk memita pertolangan, agar api yang masih menyala bisa dpadamkan.

Sekira pukul 23.40 WIT dua unit mobil Pemadam kebakaran Kab. Halut tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan pemadaman api. Tak lama berselang, sekira pukul 00.25 WIT, kendaraan Water Canon Polres Halut tiba di lokasi dan ikut membantu memadamkan kobaran api.

Dari pantauan di lapangan, api baru berhasil dipadamkan sekira pukul 02.30. Butuh waktu sekira 2 jam untuk memadamkan api yang sudah menghasunguskan keseluruh bangunan gereja.

Kabag Humas Polres Halut AKP Mansur Basing, mejelaskan dari olah hasil TKP sementara ditambah keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, peristiwa kebarkaran ini akibat korleting arus pendek.

“Dari kejadian tersebut, kerugian ditaksir bisa mencapai sekira Rp 8 miliar. Karena api menjalan cukup cepat dan menghanguskan keseluruhan bangunan gereja dan isinya,” pungkas Mansur.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *