HARIANHALMAHERA.COM– Hari Anak Nasional (HAN) 2022 ikut disemarakan HARITA Group. Jumat (29/7) kemarin, perusahaan pertambangan dan hilirisasi, Harita Nickel itu memperingatinya dengan memberikan edukasi tentang nikel pada ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) di sekitar Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kegiatan edukasi tentang nikel tersebut dibalut melalui program “Harita Mendongeng” bertema “Torang Anak Pintar, Masa Depan Bersinar“ dengan membagikan komik berjudul “Dari Obi untuk Indonesia”.
Komik ini disusun sebagai materi komunikasi Harita Nickel kepada publik, khususnya kepada anak-anak. Komik ini menjelaskan secara sederhana tentang operasional Harita Nickel sebagai salah satu pelaku industri tambang dan hilirisasi nikel di mana Harita Nickel memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan juga pabrik peleburan (smelter) serta pemurnian (refinery) nikel yang terintegrasi di Pulau Obi.
Dalam kegiatan tersebut Harita Nickel menghadirkan, Mochammad Awam Prakoso, yang lebih dikenal sebagai Kak Awam atau Awam Prakoso, seorang pendongeng dan pemerhati anak. Awam Prakoso merupakan pendiri Kampung Dongeng yang kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan pada tahun 2013 dia memecahkan Rekor mendongeng terlama (8 jam) nonstop dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).
Kegiatan Harita Mendongeng ini cukup menghibur ratusan siswa yang hadir melalui pembacaan dongeng mengenai pengenalan dan penggunaan nikel dalam keseharian. Awam Prakoso menceritakan dongeng yang berkaitan dengan nikel dari sudut pandang yang lebih mudah dimengerti oleh anak-anak. Setelah mendongeng Awam juga memberikan penyuluhan pada guru terkait cara pendekatan yang berbeda melalui mendongeng dan bisa diimplementasikan saat mengajar. “Mendongeng bisa dijadikan salah satu opsi yang asyik untuk mendidik siswa,” ujar Awam Prakoso di salah satu sesi sharing-nya dengan para guru SD tersebut.
Sementara itu Awam mengakui perjalanan yang cukup jauh dari Jakarta ke Pulau Obi tidak terasa melelahkan setelah bertemu para siswa yang begitu antusias menyambut kedatangannya untuk mendongeng.
“Anak-anak tidak hanya gembira, tapi juga memetik hikmah dan edukasi tentang nikel yang dihasilkan dari Pulau Obi. Ini terbukti saat setelah mendongeng saya berikan banyak pertanyaan, mereka menjawab secara berebutan,” kata Awam.
“Terimakasih Harita Nickel yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga kita bisa terus hebatkan anak-anak melalui cerita dongeng,” sambungnya.
Sementara itu Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas menyatakan kegiatan ‘Harita Mendongeng’ ini digelar dalam rangka menyemarakkan Hari Anak Nasional Tahun 2022 dengan memberikan hiburan kepada siswa siswi Sekolah Dasar di sekitar Pulau Obi, Halmahera Selatan.
Menurutnya kegiatan ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan bidang pendidikan sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat melalui peningkatan kapasitas generasi mendatang bagi pembangunan berkelanjutan.
“Selain menghibur dengan mendatangkan pendongeng dari Jakarta, kegiatan ini sekaligus untuk mengedukasi para siswa siswi Sekolah Dasar di sekitar Pulau Obi terkait industri pertambangan nikel dan hilirisasi nikel yang ada di sekitar tempat tinggal mereka,” kata Stevi.
Sekedar diketahui bahwa HARITA Nickel merupakan bagian dari HARITA Group yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. HARITA Nickel memiliki IUP Pertambangan dan juga pabrik peleburan (smelter) serta pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel yang terintegrasi di Obi. Komitmen HARITA Nickel dalam hilirisasi sumber daya alam ditunjukkan dengan beroperasinya smelter Megah Surya Pertiwi (MSP) sejak 2016 dengan memanfaatkan potensi nikel yang dikelola oleh Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS) yang semuanya terletak di Pulau Obi.
Melalui Halmahera Persada Lygend (HPL), HARITA Nickel melakukan pengolahan dan pemurnian nikel dengan teknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach (HPAL). Teknologi HPAL mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu mixed hydroxide precipitate (MHP). Dengan proses berikutnya, MHP diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Penerapan teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia.(dit)