HARIANHALMAHERA.COM–Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Maluku Utara (Malut) optmis pemilu 2024 menjadi momentum untuk memgembalikan keyajaan partai seperti yang terjadi di pemilu 1999 silam.
Ketua DPW PPP Malut Mubin A Wahid mengatakan suara PPP, pasca pemilu 1999 mulai menunjukan tren menurun.
Hal ini kata dia lebih disebabkan lemahnya konsulidasi internal partai tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota maupun ranting yang kurang maksimal.
“Belum lagi kebijakan tingkat pusat yang kadang tidak singkron dengan DPW,” ucap Mubin disela-sela Workshop Politicial Marketing dan Bedah Dapil DPW Provinsi Malut, Sabtu (20/8)
Berbagai hal inilah yang tentunya menjadi catatan bahan evaluasi DPW Malut. Dimana, PPP dalam mengahdapi pemilu 2024 kali ini lebih siap lagi, dengan menargetkan perolehan kursi baik di DPR RI, DPRD provinsi dan Kabupaten/Kota yang harus terisi.
Ketua DPP PPP Rusman Yakub berharap berharap melalui Workshop Yang mengangkat tema ” Jalan Pulang Menuju Ka’bah”nini bisa dimplementasi setiap kader sebagai bekal dan panduan dalam bekerja di Pemilu 2024 .
“Harapan kita bisa mencapai target yang di plot. Makanya DPP berkolaborasi dengan lembaga Polmark, agar siap berjuang di Pemilu 2024 nanti,” ucapnya.
Ia juga berharap melalui workshop ini, bisa melahirkan kaders yang militan, yang betul-betul bisa bertarung dalam pemilu nanti.
“Kita optimis, PPP dalam pemilu nanti jauh lebihg siap, dan bisa memperoleh kemenangan yang dicapai,” imbuhnya.
CEO lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saifullah Patah memaparkan, PPP berdasarkan hasil survey oleh dua lembaga survey, pada November 2020, kemudian di biulan Maret dan April 2022, bahkan mampu memenuhi parlemen threshold
PPP bahkan menurut dia, kali ini lebih solid, setelah mengjadapi berbagai konflik internal yang tentunya menghabiskan energi.
“ Soal konflik internal itu dinamika, dan hampir semua partai juga mengalami hal yang sama. Tapi PPP yang sekarang adalah PPP yang sedang islah, dan tentunya semakin kompak,” bebernya.
Selain itu, PPP sekarang bahkan sudah mempunyai persiapan yang panjang, salah satunya melalui workshop setiap Provinsi, kemudian ada juga sekolah pendidikan perempuan, ada juga konsulidasi ke lapangan.
Dia mencotohkan penunujukan ketua DPC misalnya, di internal DPP mengakomodir seluruh kepentingan dari bawah. Berbeda dengan parpol lain, yang hanya main tunjuk ketua.
“PPP saat ini juga sudah punya pusat kendali digital yang akan dibuat oleh setiap DPW dan DPC. Pusat kendali ini yang akan melakukan monitoring gerak partai sampai kebawah. Bukan hanya itu PPP sekarang juga punya Bapillu dan badan advokasi,” paparnya.
Ditambahkan, workshop yang dilaksanakan itu juga untuk mengetahui akar masalah yang ada di Malut, bagaiamana mendata, semua hal yang menjadi kendala untuk diketahui, sebagai bekal bagi kaders dalam menghadapi pemilu 2024 mendatang.
“ Jadi nanti aka nada survey lagi setiap dapil. Tapi yang lebih penting lagi untuk memandu kinerja kedalam, sehingga diketahui apa saja yang harus dievaluasi, dan apa saja yang harus di kerjakan,” pungkasnya.(par/pn).
