HARIANHALMAHERA.COM–Meski dari sisi value terjadi penurunan, namun dari sisi volume, kegiatan ekspor di Maluku Utara (Malut) pada September mengalami peningkatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Malut mencatat, nilai ekspor Malut pada periode September sebesar USD 598,1 juta, turun 2,19 persen dibanding Agustus yang tercatat USD 611,47 juta.
Sementara volume ekspor pada September 2022 mengalami kenaikan 1,67 persen dibanding Agustus 2022. Pada September volume ekspor tercatat sebesar 260,10 ribu ton, sedangkan Agustus 2022 sebanyak 255,83 ribu ton.
“Secara kumulatif, ekspor Provinsi Maluku Utara Januari–September 2022 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2021,” Kepala BPS Malut Aidil Adha dalam rilisnya.
Nilai ekspor Malut periode Januari-September sebesar USD 6.089,40 juta, naik 142,17 persen dari periode Januari–September 2021 sebesar USD 2.514,56 juta.
Begitu juga volume ekspor mengalami peningkatan. Pada Januari–September 2022 volume ekspor Malut sebanyak 2.460,36 ribu ton, naik 54,69 persen dari Januari–September 2021 sebanyak 1.590,53 ribu ton.
Pada September, ekspor barang dari Malut juga dilakukan melalui tiga provinsi yakni yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Nilai ekspor melalui provinsi lain tercatat sebesar USD 1,29 juta atau 0,22 persen dari total ekspor asal barang Provinsi Malut sebesar USD 599,38 juta
“Barang ekspor asal Provinsi Malut yang diekpros melalui daerah lain adalah Ikan dan Udang, Lak, Getah dan Damar, Perangkat Optik, Minyak Atsiri, Kosmetik Wangi-wangian, Daging dan Ikan Olahan,” bebernya.(lfa/pur).
